Terungkap Aa Gym kembali ajukan permohonan cerai lagi ke Pengadilan Agama Bandung terhadap Teh Ninih. Sebelumnya, Teh Ninih dan Aa Gym juga jadi sorotan karena curhatan sang anak.
Sang putra, Muhammad Ghaza Al Ghazali buka suara soal sikap Aa Gym kepada Teh Ninih. Gara-gara itu, Ghaza mengaku Teh Ninih justru di-bully.
Ghaza juga mengaku semakin banyak dapat cemoohan dan dicap sebagai anak durhaka. Pada curhatannya, Ghaza mengaku tak lagi bisa diam melihat status Teh Ninih yang digantung selama setahun oleh Aa Gym.
Dalam media sosialnya, Teh Ninih bicara soal 'Mendidik anak dengan 3C'. Dalam rekaman suara tersebut Teh Ninih bicara perihal kondisi keluarga yang berbeda-beda.
"Kondisi keluarga itu beraneka ragam dan berwarna-warni jadi ada yang orangtuanya sudah saleh sehingga terlahir anak yang saleh dan salihah. Ada yang kedua orangtuanya salah satunya sudah saleh tapi pasangannya belum saleh, nah inilah kondisi realita yang ada," kata Teh Ninih.
"Tapi kalau yang bertanya ini seorang istri misalnya suaminya belum saleh tetap berbaik sangka kepada Allah SWT kalau kita yang lebih paham, maka kitalah yang jadi orang tua yang bertanggung jawab terhadap anak kita," ungkapnya.
Teh Ninih mengamalkan dari Al Quran surat Al Furqon ayat 74. Dimana setiap orang tua memohon untuk dikaruniai anak yang jadi penyejuk hati untuk dua orang tuanya.
"Kita mohon kepada Allah SWT anak yang menjadi penyejuk mata hati kami. Kalau itu seorang ibu, tetap yakin kesalehan itu dari Allah SWT sekalipun ayahnya belum saleh," tuturnya.
Sebagai orang tua, Teh Ninih mengingatkan untuk semua orang tua tiga kunci dalam mendidik anak. Tiga kunci itu yang akan menjadikan sang anak sosok yang diharapkan oleh orang tuanya.
"Kuncinya ada tiga kalau kita sebagai seorang ibu, kalau bapaknya belum jadi contoh kitalah jadi ibu yang baik. Ada 3 poin bagaimana mendidik anak menjadi anak yang baik ada 3C," ucap Teh Ninih.
"C pertama adalah contoh, siapa saja yang bisa memberikan contoh, berikan yang terbaik. Kemudian ada cinta, jadi memang kepada anak itu harus dengan cinta, karena hati itu akan tersentuh dengan bahasa hati lagi. Bahasa Cinta. Kemudian yang ketiga komunikasi (communication), komunikasi itu akan keluar dengan kata-kata yang baik kalau hatinya penuh cinta. Cinta di sini karena rasa tanggung jawab kita pada Allah. Anak kita akan nanti dipertanggungjawabkan di akhirat maka akan keluar komunikasi yang dibimbing oleh Allah, buah dari contoh yang baik dari kita, kemudian ada cinta ingin anak kita selamat di akhirat diungkapkan dengan bahasa yang bijak maka insyaallah akan lahir seorang anak yang saleh dan salihah," pesan Teh Ninih.
Dalam curhatannya, putra Teh Ninih menuturkan bagaimana bahasa dan cara Aa Gym menjawab pertanyaan mereka. Ghaza mengungkapkan merasa bahagia saat Aa Gym tak lagi mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan.
"Kamu Musyrik"
"Kamu Munafik"
"Kamu Menuhankan Makhluq"
Inilah kalimat-kalimat pujian yang selalu kami dengar. Ya, selalu. Dikala makan di restoran, Berangkat sekolah. Berkumpul bersama. Bahkan mungkin di setiap sudut bumi ini, hanya ada pengingat akan kalimat itu semua
Namun dirimu. Ya dirimu. Tak pernah kudengar sekalipun, kalimat. Tidak. Kata, yang menyakiti hati kami.
Berapa lama ya? Ya, hanya sebentar. Mungkin sekitar 15 tahun. Alunan pujian yang memenuhi relung kami.
Entah apa yang mereka rasakan. Namun rasanya bagiku, begitu bahagia, disaat ini. Disaat semuanya sudah terhenti.
Ungkap putra Aa Gym dan Teh Ninih dalam curhatannya. Setelah curhatan-curhatan sang anak viral, terungkap Aa Gym ternyata sudah kembali mengajukan permohonan cerai ke Pengadilan Agama Bandung terhadap Teh Ninih.
Simak Video "Bertemu Anies Baswedan, Aa Gym: Frekuensinya Sama"
(pus/dal)