Putra Aa Gym, Ghaza Al Ghazali, kembali menuliskan curhatannya di laman media sosial. Kali ini Ghaza mengungkap bagaimana sikap dan perkataan Aa Gym teruntuk Teh Ninih.
Curhatan Muhammad Ghaza Al Ghazali di Facebook itu sudah tersebar di akun gosip. Terlihat, Ghaza curhat beberapa hari sebelum pernikahannya berlangsung. Di awal curhatannya, tertulis 3 Juni 2021.
"Hampir satu tahun terlewati, tepatnya satu minggu sebelum hari pernikahan kami. Berat tanpa kehadirannya. Namun, apa daya, ketika sebuah kalimat tanya terlontar," tulis Ghaza Al Ghazali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
""Buat apa dia hadir?". Seolah lidahku kelu untuk menjawabnya. Entah apa kalimat apa yang tepat untuk menjawab pertanyaan demikian," bebernya.
Meski tak disebutkan namanya, kalimat itu terlontar dari mulut Aa Gym. Ghaza Al Ghazali mengaku sulit menjawab pertanyaan Aa Gym itu.
""Untuk apa seorang ibu hadir di pernikahan putranya?". Menurut anda, apakah jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut? Akankah anda menjawabnya dengan mudah? Atau anda akan terdiam membisu, terperanjat karena ayah anda bertanya demikian kepada anda?" tulis Ghaza Al Ghazali panjang.
"Seandainya aku bisa menjawab, 'Maaf, untuk apa bapak hadir?' Niscaya akan kujawab dengan demikian," ucapan itu hanya tertulis dan terucap dalam batinnya.
Ghaza memuji kesabaran sang bunda yang hanya diam dan menyimpan semuanya dengan rapi. Hanya kepada Sang Pencipta Teh Ninih berdoa di kala anak-anaknya terlelap.
![]() |
"Dengan keagungan akhlakmu, kesabaranmu, untuk menghadapi semuanya. Menyimpan semuanya dengan rapi, memilih untuk diam, kemudian menumpahkannya kepada Sang Pemilik Lagingu dan bumi, di kala kami terlelap dengan mimpi mimpi kami."
"Kamu musyrik, kamu munafik, kamu menuhankan makhluq. Inilah kalimat-kalimat pujian yang selalu kami dengar. Ya, selalu. Di kala makan di restoran, Berangkat sekolah. Berkumpul bersama. Bahkan mungkin di setiap sudut bumi ini, hanya ada pengingat akan kalimat itu semua," bebernya.
Ghaza sebagai anak tak tahan melihat Teh Ninih. Aa Gym pun kembali mencabut permohonan cerainya kepada Teh Ninih. Ghaza juga menuliskan hal tersebut.
"Begitulah Ibuku. Entah di sudut surga sebelah mana ia dilahirkan. Entah dimana ia menyembunyikan kedua sayapnya. Mengalah, mengalah, dan mengalah. Selalu mengalah. Itulah pilihannya. Rasanya, cukup bagiku penderitaanmu. Sudah waktunya bagimu untuk tersenyum. Sudah cukup tangisanmu. Cukup, waktunya bahagia. Meskipun tidak bersama-sama," ungkapan hati Ghaza untuk Teh Ninih.
"Nampaknya kemarin ada sedikit permainan di pengadilan. Begitulah, manusia. Barangkali, waktu 15 tahun belum cukup untuk menyiksamu, mungkin beliau masih perlu waktu untuk merasa puas," tutup Ghaza.
(pus/nu2)