Siapa bilang cowok cuma bisa pakai jam tangan. Herjunot Ali mendobrak stigma cowok tidak bisa mendapatkan perhiasan seperti berlian.
Herjunot Ali mencoba membuat sebuah perhiasan yang terinspirasi dari dirinya dengan tajuk Noir. Herjunot Ali mendapat kesempatan dari Passion Jewelry untuk menciptakan sebuah bentuk perhiasan yang mempunyai nilai maskulin, misterius, dan dramatis.
"Suatu kehormatan saya diajak kerjasama di sini untuk bisa berkolaborasi menciptakan line sendiri. Kebutuhan dari aksesoris buat pria itu kadang kita lihatnya kan sekarang tuh cowok mampu beli sesuatu. Waktu itu kita ngobrol kenapa ya berlian untuk cowok, terutama pasar milenial itu belum begitu masuk? Akhirnya kita ngobrol dan bikin sesuatu yang sangat anak muda, bisa dipakai, tapi berlian," kata Herjunot Ali ditemui di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herjunot pun antusias ikut menciptakan perhiasan yang nantinya juga bisa dipakai untuk perempuan. Bintang film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck itu suka memakai aksesoris di jari tangannya, berupa cincin.
"Aksesoris itu lebih ke statement ya. Selama ini kan laki-laki mampu untuk beli jam, tapi kadang ada keinginan pakai jewelry tapi tidak terakomodir dengan baik. Jadi saya melihat ada sesuatu gap di situ dan akhirnya saya ngomong kemarin, 'Kenapa modelnya om-om semua?' Kebetulan saya suka pakai aksesoris di jari, jadi saya rasa ini penting sih dan mudah-mudahan pasar bisa nangkep," ucapnya.
"Ini salah satu yang kita bikin bersama dari black diamond. Emasnya pun di-chrome warna hitam, jadi kesannya muda, nggak berat, tapi fashion full," sambung Airyn Tanu, selaku COO Passion Jewelry.
Herjunot memakai cincin dengan desain Eterno yang elegan dan klasik, Noir diciptakan oleh material terbaik seperti black diamond dan juga emas. Dalam koleksi ini ada pesan yang ingin disampaikan oleh Passion Jewelry dan Herjunot Ali, yaitu apresiasi untuk diri bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Memakai material berupa berlian, Herjunot Ali dan Airyn sepakat bisa juga untuk investasi.
"Sama sih, emas jam dan berlian ini merupakan investasi juga saya rasa. Jadi kami berusaha untuk taru di pasar yang masih approachable, tapi bisa mengakomodir keinginan pakai berlian," tutur Herjunot.
"Kita bikin (harga) untuk menengah, Rp 25-30 juta. Berlian kalau dijual pasti ada potongan, tapi untuk jangka panjang harganya cenderung naik. Jadi beda dengan barang lain seperti emas, jam, itu result value-nya lebih jatuh dari diamond," jelas Airyn Tanu.
Herjunot berharap kelak dirinya bisa ikut membantu membuat bentuk-bentuk lainnya. Dirinya tak menutup kemungkinan juga akan mencoba memakai kalung atau gelang.
Selama ini, Herjunot Ali harus ke luar negeri untuk mendapatkan perhiasan yang cocok untuknya. Sebagai pria, memang cukup sulit menemukan perhiasan yang pas.
"Pastinya ada. Cuma selama ini kalau mau beli harus ke Tokyo, makanya ada keinginan untuk bikin di sini. Kebanyakan, saya kalau mau beli aksesoris biasanya di Tokyo dan akhirnya Bu Airyn masuk dengan konsep, 'Kenapa cowok-cowok jarang yang pakai? Karena mereka nggak ter-provide dengan model yang mereka suka,'" tukas Herjunot Ali.
(pus/wes)