Rapper Lil Nas X belum lama ini meluncurkan sebuah sepatu yang mengundang kontroversi. Sepatu itu berisi darah manusia yang ditempatkan di bagian sol sepatunya.
Sepatu ini merupakan kolaborasi sang penyanyi dengan sebuah brand streetwear. Lil Nas X kemudian memberi nama sepatu ini sebagai Satan Shoes atau Sepatu Setan. Sepatu berwarna hitam dengan aksen merah ini mencantumkan juga nama surat dan nomor ayat Alkitab.
Sepatu Setan dari Lil Nas X meluncur setelah video terbarunya Montero (Call Me By Your Name) dirilis. Video itu sendiri menampilkan nuansa yang agak seram dan disebut bernuansa setan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah kontroversi yang sedang berlangsung, Lil Nas X mengabarkan di Twitter bahwa dirinya akan memberikan Sepatu Setan produksi ke-666 buat followers-nya yang beruntung. Seperti diketahui angka 666 kerap dipercaya sebagai angka setan.
![]() |
Apa yang dilakukan Lil Nas X memang menuai pro dan kontra. Tak sedikit dari orang-orang yang mencerca dirinya. Bahkan brand sepatu kenamaan, Nike, membantah mereka terafiliasi dengan sepatu yang dirilis Lil Nas X. Meski sepatu itu memang menggunakan siluet salah satu sepatu Nike.
Ada pula orang-orang yang menuding video yang dirilis Lil Nas X berpotensi merusak anak-anak. Bahkan bisa merusak nilai-nilai agama tertentu.
Di sisi lain, Church of Satan (Gereja Setan) justru memberikan dukungan buat Lil Nas. Salah satu perwakilan dari Gereja Setan menyebut dirinya kagum dengan apa yang dilakukan oleh Lil Nas X dengan sepatu ini.
David Harris, dari Gereja Setan, seperti dikutip dari situs Unilad menyebutkan bahwa pihak mereka memberi dukungan pada Lil Nas X atas jalan yang dipilihnya.
"Bagaimana dia menjalani hidup sesuka hati dan mencoba jujur pada dirinya sendiri," kata David Harris.
Church of Satan (Gereja Setan) didirikan lebih dari 50 tahun yang lalu oleh penulis Amerika Serikat sekaligus musisi Anton Szandor LaVey. Pengikut aliran ini, bertolak belakang dengan namanya, tidak menyembah setan.
Pengikut Gereja Setan menolak untuk mengikuti nilai-nilai spiritual dan ide soal supranatural. The Independent menulis, mereka lebih fokus pada ateisme dan menganut prinsip-prinsip ideal soal kebebasan. Seperti dalam kutipan David Harris, pengikut Church of Satan hidup menjadi diri mereka sendiri.
(aay/wes)