Baru-baru ini, warganet dihebohkan dengan sebuah video di TikTok yang menampilkan sosok Tom Cruise. Bintang Mission Impossible tampak bermain golf dan menunjukkan sulap dalam video itu.
Pria yang tampil seperti Tom Cruise mengenakan kemeja bermotif floral biru dan merekam sendiri aksinya seperti halnya konten kreator di TikTok. Aksi itu disebut jarang dilakukan oleh sang aktor.
"Aku akan menunjukkan pada kalian sebuah aksi sulap... Ini asli," tuturnya sambil memegang sebuah koin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini semua sungguhan dan asli," ujarnya usai menghilangkan koin tersebut.
Tentunya, hal itu pun langsung menjadi sorotan dan banyak netizen yang bertanya-tanya apakah Tom Cruise benar-benar bermain TikTok. Apalagi video itu pun viral dalam waktu singkat dan disaksikan hingga 11 juta kali.
Ternyata itu adalah sebuah video editan dengan menggunakan teknologi deepfake untuk memakai wajah dan suara Tom Cruise, sesuai dengan nama akunnya yakni @deeptomcruise yang kini telah diikuti sebanyak 370 ribu akun.
Namun hingga saat ini, tak diketahui siapakah sebenarnya pria di balik akun tersebut. Para netizen pun menjadi sangat khawatir dengan kecanggihan teknologi tersebut yang bisa membuat pria itu jadi begitu mirip dengan Tom Cruise.
"Awalnya aku menganggap ini sangat keren namun tiba-tiba terasa menyeramkan," tulis netizen.
"Deep fake Tom Cruise ini sangat menakutkan. Masa depan akan jadi sangat aneh," tambah lainnya.
"Seseorang telah menggunakan ramuan polyjuice milik Tom Cruise," tulisnya yang menyebutkan ramuan di film Harry Potter untuk mengubah penampilan fisik menyerupai seseorang.
Sementara itu, dilansir dari Peta Pixel, disebutkan jika berdasarkan peraturan di TikTok, video tersebut harusnya dikenakan peringatan karena telah melanggar salah satu kebijakan yang berlaku.
Teknologi Deep Fake memang kerap disalahgunakan oleh beberapa orang, salah satunya adalah memajang wajah seorang artis dalam cuplikan atau tayangan video porno.
Dilansir dari Wired, disebutkan ada lebih dari ratusan video porno artis yang dihasilkan lewat teknologi deepfake. Bahkan beberapa situs dewasa malah sengaja menaruh survey pada para pelanggannya untuk memilih siapa yang ingin dibuatkan video seksnya.
(ass/tia)