Rumah Tempat Roy Marten Isolasi Mandiri Diterjang Banjir

Rumah Tempat Roy Marten Isolasi Mandiri Diterjang Banjir

Hanif Hawari - detikHot
Minggu, 21 Feb 2021 12:39 WIB
Roy Marten
Foto: Vey/detikHOT
Jakarta -

Banjir yang melanda sejumlah daerah di Jakarta turut dirasakan aktor senior, Roy Marten. Kediamannya di Jatiwaringin, Jakarta Timur pun ikut terendam genangan air.

Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu anak Roy Marten, Gibran Marten. Menurut Gibran Marten, kediaman orangtuanya tersebut sudah terendam banjir hingga dua hari.

"Ya banjir udah dua hari, sebenarnya kemarin udah sempet surut, cuma tadi malem hujan lebih gede lagi jadinya gini masih sepinggang atas. Ini paling parah, tahun lalu pas tahun baru dan tahun ini yang terparah," ujar Gibran Marten.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apesnya, Roy Marten baru pulih dari COVID-19, sehingga sedang menjalani isolasi mandiri. Seakan habis jatuh tertimpa tangga, Roy Marten harus menghadapi musibah banjir setelah melalui proses pengobatan COVID-19.

"(Roy Marten) Ada di rumah isolasi mandiri abis COVID. Aman, papah aman lagi isolasi mandiri dia baru negatif jadi lagi istirahat," sambungnya lagi.

ADVERTISEMENT

Meskipun begitu, Gibran Marten menyebut ayahnya berada di kondisi prima. Adik Gading Marten itu bahkan menganggap tubuh Roy Marten sangat kuat.

"Sehat-sehat. Kata papa, kalau dia maju ring tinju, pasti dia yang menang," ungkap Gibran Marten.

Banjir yang melanda kediaman Roy Marten rupanya cukup parah. Ketinggiannya kira-kira mencapai 100 cm atau lebih.

"Masih, masih parah, di dalem rumah tuh masih sepinggang. Saya tingginya 186 kalau ada pekerja rumah tangga airnya sedada dia," katanya.

Kebanjiran tersebut, dikatakan Gibran Marten sebagai akibat dari meluapkan air kali di dekat rumah. Gibran Marten mengaku sudah protes kepada pihak berwenang, tetapi belum menerima jawaban memuaskan.

"Karena deket rumah kami tuh ada kali, dan yang aku denger ini kan kali udah dilebarin 3 meter, cuma di ujung masih cuman 1,5 meter, jadi alirannya ada penyempitan jadinya membludak di sini," tuturnya.

"Kita udah lapor, kenapa tahun lalu paling parah karena kalinya masih kotor, kalau tahun ini udah nggak ada sampah. Sampah hilang tapi masih ada penyempitan aliran kali jadinya membludaknya di deket rumah kami," tutup Gibran Marten.




(hnh/dal)

Hide Ads