Sosok Miyabi kerap menuai kontroversi di Indonesia. Perempuan asal Jepang yang punya nama asli Maria Ozawa itu menceritakan berbagai pengalaman yang pernah dialami di Tanah Air selama beberapa tahun belakangan.
Salah satunya mengenai fotonya yang ada di dalam buku pelajaran siswa anak sekolah di Indonesia. Hal itu diungkapkan Miyabi saat mengobrol dengan YouTuber Daisuke Botak di chanel pribadinya.
Dalam sesi mengobrol, Miyabi menuturkan tak menyangka fotonya bisa masuk ke dalam buku pelajaran. Ia mendengarnya dari seseorang yang menceritakan balik kepadanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku nggak tahu kenapa bisa terkenal di sana (Indonesia) sampai ada yang bilang aku pernah masuk ke buku ke buku pelajaran," ucap Miyabi dalam YouTube Daisuke Botak.
"Buku pelajaran?" timpal Daisuke Botak.
"Bingung kan? Iya, buku pelajaran loh katanya. Jadi di buku pelajaran sekolah kan ada foto dan nama-nama orang hebat. Nah, salah satunya ada aku," jawab Miyabi.
Sayangnya, foto Miyabi yang ada dalam buku pelajaran sekolah itu mendapatkan sambutan negatif dari para wali murid dan sekolah-sekolah.
"Buku itu dibagikan ke banyak sekolah kan, nah itu yang jadi masalah bagi orang tua dan murid. Kenapa fotoku bisa masuk ke buku pelajaran, kan akhirnya jadi besar. Jadi fenomena sosial," cerita Miyabi.
Padahal, lanjut Miyabi, ia sama sekali tidak berkenan fotonya dimasukkan ke dalam buku pelajaran sekolah. Meski ia tidak tahu masalah tersebut, tetap saja yang disalahkan adalah Miyabi.
"Hal seperti itu banyak ya di Indonesia," lanjutnya.
Menurut Miyabi, ia juga mendengar sosoknya banyak dikenal masyarakat di Indonesia, Filipina, Vietnam, dan China. Ia merasa senang bisa dikenal dan dicintai publik, tapi tetap saja ada perasaan tidak enak.
"Tapi ketika cinta itu terlalu kuat, kadang menjadi bumerang bagi diri sendiri. Maka dari itu, aku nggak mungkin sendirian ke Indonesia," pungkasnya.
Miyabi juga menyampaikan beberapa rencana ke depannya tahun ini. Salah satunya kolaborasi dengan brand vape di Indonesia, melebarkan sayap di bisnis kuliner yang telah dirintis di Filipina, dan membuka bar di Jepang untuk memanfaatkan momen Olimpiade.
(tia/tia)