Di tengah hiruk-pikuk kecemasan pandemi saat ini, banyak orang menghabiskan waktu untuk liburan untuk melepas penat. Bahkan, beberapa orang tak jarang melakukan staycation untuk menenangkan pikiran atau sekadar refreshing singkat.
Dibanding vacation, saat ini orang-orang memang lebih sering memilih staycation sebagai cara berlibur yang lebih aman saat pandemi. Namun, beberapa orang tetap memilih vacation karena terkesan lebih mengasyikkan. Lalu, apa sih sebenarnya yang bikin berbeda antara staycation dan vacation? Mana yang harus dipilih antara staycation dan vacation.
Di channel YouTube CXO Media, Raditya Dika, Deddy Corbuzier, dan Director of Commercial PT. Citilink Indonesia Benny Rustanto membahas soal perbedaan staycation dan vacation. Menurut Benny, keduanya merupakan cara berlibur yang berbeda, meskipun saat staycation atau vacation orang tetap dapat meng-explore berbagai tempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya kalau vacation itu kan memang orang (pergi) ke mana aja gitu dalam satu kota. Dia bisa explore (dan) jalan-jalan, jadi dia nggak cuma tinggal di hotel. Kalau staycation, designated satu kota, satu hotel dan tinggal di situ. Paling dia cuma explore di hotelnya doang," ungkapnya dalam acara Tanyaku Terjawab Sudah Eps. 24, Jumat (5/2/2021).
Beda halnya dengan Benny, Deddy menyebut antara staycation dan vacation sebenarnya merupakan hal yang sama karena dilakukan untuk melepas penat dan refreshing.
"Jadi, intinya vacation sama staycation itu liburan. Sebenarnya sama saja karena kadang-kadang kita butuh liburan untuk melepas penat dalam kepala," katanya.
Meskipun demikian, Deddy mengaku lebih senang melakukan staycation dibandingkan dengan vacation.
"Itu tipe gue. Saya kalau ke luar negeri itu juga paling juga cuma jalan-jalan sedikit dan lebih menikmati di hotel dengan pemandunya, perempuan yang manja dan dimadu," candanya.
Bahkan, Radit pun mengaku dirinya juga lebih suka staycation jika berlibur ke suatu tempat.
"Tapi saya juga kayak Om Deddy, saya seneng tinggal di hotel aja," ujar Radit.
Bicara soal staycation dan vacation, Deddy pun menyarankan agar menggunakan akomodasi yang memadai sehingga liburan pun akan jauh lebih nyaman dan mudah. Apalagi jika akomodasi tersebut menawarkan promo spesial.
"Kalau Anda lagi mau staycation atau vacation itu disarankan untuk naik Citilink. Karena jalan-jalan tanpa Citilink, seperti nasi kucing tanpa karet. Jadi, kalau pakai Citilink itu nggak ambyar gitu, gak ribet dan mantep," ungkapnya.
"Kenapa mantap? Karena ada promo beli tiga kali tiket PP (pulang-pergi), digratiskan satu tiket," imbuhnya.
Soal promo, Benny menjelaskan setiap pembelian tiga tiket PP, maka pelanggan akan mendapatkan satu tiket PP untuk penerbangan domestik mana saja. Namun, pelanggan tentunya perlu memperhatikan syarat dan ketentuan yang berlaku antara lain pembelian dilakukan di channel tertentu, berlaku seluruh rute domestik Citilink, serta nama penumpang dan tempat pembelian harus sama.
"Syarat dan ketentuannya harus satu nama satu email, belinya di aplikasi BetterFlyCitilink atau beberapa partner (travel agent) kita, berlaku untuk seluruh rute domestik Citilink," katanya.
Benny juga mengatakan promo tersebut bisa didapatkan sepanjang periode pemesanan dan penerbangan 28 Desember 2020-28 Maret 2021 dan tiket gratis dapat diklaim pada periode 15 Januari-31 Desember 2021. Selain bisa dapat satu tiket PP gratis, pelanggan juga berkesempatan mendapatkan hadiah dari Citilink.
"Ada dong, hadiahnya banyak. Jadi kita ada joint partner seperti voucher hotel, voucher e-commerce, banyak lah. Pokoknya hadiah itu bisa dicek di aplikasi BetterFlyCitilink atau di citilink.co.id/citilink-domestic-festival," paparnya.
Di samping akomodasi yang nyaman dan punya banyak promo, keamanan juga jadi hal penting saat staycation dan vacation, khususnya di tengah pandemi saat ini. Benny mengatakan seluruh bahwa bahkan sebelum pandemi, pesawat Citilink sudah dilengkapi HEPA Filter untuk mengatur sirkulasi udara.
"Kalau di pesawat Citilink, secara reguler kita lakukan pembersihan dan desinfeksi secara reguler. Begitu kita take off dari mulai masuk ke dalam pesawat, itu oksigen dan filterisasinya udah jalan. Kemudian setelah door closes, pesawat (sudah) terbang malah makin aman. HEPA filter akan membersihkan udara per dua menit," ujarnya.
"Jadi, udara dari luar pesawat digabungkan dengan udara yang sudah dibersihkan oleh HEPA Filter, lalu disalurkan ke dalam kabin. Karena kalau terbang kan kita ada di ketinggian 35.000 feet, semua oksigen yang ada dalam kabin diserap ke bawah kursi penumpang, dibersihkan, lalu disalurkan kembali melalui AC di atas kursi penumpang, sehingga tidak ada aliran udara dari kursi penumpang ke kursi lain di sebelahnya," pungkasnya.
(ncm/ega)