Angela Gilsha berusaha menerima sang adik, Marco Panari, meninggal dunia, meski terasa berat. Angela menegaskan tak ada yang perlu disalahkan dalam kejadian ini.
"Ngga ada yang perlu disalahkan dari kejadian ini.. memang sudah jalannya dan, tidak ada yang bisa dilakukan lagi selain berdoa," ungkap Angela Gilsha dalam postingannya, Kamis (4/2/2021).
Angela Gilsha terlihat memeluk guci tempat meyimpan abu kremasi Marco Panari. Dia pun merasakan tetap dekat dengan sang adik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun ingin menyimpan abu jenazah itu di kamar sang adik.
"Sekarang adikku sudah jadi abu. Setidaknya bagian tubuh adikku sayang masih bisa berada didekatku," ungkap Angela Gilsha.
"Kita pulang ya marco.. nanti aku taruh kamu di kamar kamu. Kita bisa sama sama terus, sampai nanti kita bisa ketemu lagi," tuturnya.
Angela Gilsha menyemangati dirinya sendiri untuk tetap kuat. Angela cukup kesulitan mengikhlaskan kepergian adik satu-satunya itu.
Selama hidupnya, Angela Gilsha dan Marco Panari banyak menghabiskan waktu dan ngobrol bareng.
"Biar gimanapun aku harus kuat.. karena sekarang cuma aku sendiri yang bisa nguatin dan jagain mama papa," ucap Angela menyemangati diri sendiri.
"I love you marco and I miss you so much. aku berharap banget marco bisa datang ke mimpiku. Cium, peluk kakaknya," harap Angela Gilsha.
Marco Panari sudah dikremasi pada 2 Februari 2021 di Bali. Setelah meninggal pada 30 Januari 2021, Marco Panari langsung diterbangkan ke Bali karena keluarga besarnya tinggal di sana.
Saat proses kremasi, ibunda Marco Panari menangis histeris. Marco Panari meninggal dunia diduga usai tersedak. Namun, kini penyebab meninggalnya masih diselidiki oleh Polsek Menteng.
Polisi sudah memeriksa enam saksi. Meski belum menemukan unsur pidana, polisi masih menunggu hasil visum jenazah aktor yang meninggal dalam usia 23 tahun itu.
(pus/mau)