Setelah sempat abu-abu, fakta-fakta soal meninggalnya pesinetron Marco Panari mulai terkuak. Sebelum meninggal rupanya Marco sempat minum minuman beralkohol hingga makan mie instan.
Fakta ini dibeberkan oleh Kanit Reskrim Polsek Menteng Kompol Ghozali Luhulima, Rabu (3/2/2021).
"Dia minum dua kali, dia minum malamnya di situ, akhirnya pindah ke (daerah) Jakarta Selatan," kata Ghozali kepada detikcom ketika dihubungi hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilanjutkan olehnya, Marco Panari juga mengonsumsi minuman beralkohol di apartemen. Setelah sempat berpindah lokasi, dia kembali ke apartemen yang sama buat minum-minum lagi.
Baca juga: Anak Menangis Kiwil dan Rohimah Bercerai |
Marco tidak sendiri. Bersama teman-temannya, Marco Panari minum di dua lokasi berbeda. Setelah itu sempat juga dia makan mie instan dan mengalami mimisan.
"Di apartemen itu mereka minum, minuman alkohol. Dari teman-temannya ini sudah dibilang, 'Lo jangan minum kebanyakan.' Memang ibunya telepon mau casting. Dia bilang, 'Gue minum gue casting nggak apa-apa, gue minum aja,'" sambung Ghozali Luhulima.
"Yang makan mie instant ini korban sendiri. Karena satu itu. Sebelum minum itu, memang korban ini kita menemukan keluar darah di hidung. Katanya sebelum minum dia mimisan," tuturnya lagi.
Hingga kini meninggalnya Marco Panari disebut karena tersedak. Namun kini kasus tersebut masih didalami oleh pihak kepolisian.
Dokter yang memeriksa kondisi Marco Panari juga memberikan keterangan. Dokter membenarkan soal kondisi Marco yang sempat tersedak.
![]() |
"Menurut keterangan dokter itu dia tersedak minuman atau makanan yang membuat dia seperti itu. Dia minuman dan ada mie juga, mie apa nggak tahu. Semua sudah kita sita, minuman semua sudah (disita) yang berkaitan sama itu kita sudah amankan," kata Kompol Ghozali Luhulima.
Tak berselang berapa lama setelah meninggalnya Marco Panari, ibundanya membuat laporan ke polisi. Polisi pun menindaklanjuti kasus itu dan melakukan pengecekan ke rumah sakit. Ada enam orang saksi yang dimintai keterangan pada saat itu.
Sempat akan dilakukan visum di Rumah Sakit Polri Karamat Jati, namun bunda Marco Panari meminta buat divisum luar saja. Hingga kini, polisi masih menunggu hasil visum jenazah.
Pada Minggu (31/1) jenazah Marco Panari diterbangkan ke Bali untuk dimakamkan. Baru pada hari Selasa (2/2) jenazah Marco Panari dikremasi.
(aay/nu2)