Dituduh Lumpuh, Dayana Kazakhstan Sempat Divonis Tak Bisa Berjalan

Dituduh Lumpuh, Dayana Kazakhstan Sempat Divonis Tak Bisa Berjalan

Asep Syaifullah - detikHot
Selasa, 02 Feb 2021 14:02 WIB
Dayana
Dayana beri penjelasan soal video yang viral. Dok. Instagram/demi.demik
Jakarta -

Dayana Asembaeva, gadis asal Kazakhstan, yang kerap dijodohkan dengan YouTuber Fiki Naki selalu tak henti-hentinya menjadi bahasan. Bahkan ada banyak informasi tentang dirinya yang dimuat oleh para netizen di dunia maya.

Baru-baru ini sempat ramai soal kabar penyakit yang diidap oleh Dayana yang sempat membuat dirinya tak bisa berjalan. Hal itu muncul usai ramainya sebuah video yang menampilkan dirinya kala berusia 15 tahun dan duduk di kursi roda.

Gadis berusia 18 tahun itu awalnya mendiamkan semuanya, namun kini Dayana mulai buka suara. Dalam video yang diunggah di Instagramnya, ia menjelaskan beberapa hal tentangnya yang salah dan viral di dunia maya tentang penyakitnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak ada banyak orang yang mulai menyebarkan kebohongan di internet, membuat sebuah asumsi yang salah tentang penyakitku. Beberapa mengira aku lumpuh atau aku tak bisa berjalan sejak lahir atau itu (cuplikan video) tersebut adalah potongan film. Tapi setelah video ini aku minta agar kalian tak pernah membahas hal ini lagi. Karena masa lalu adalah masa lalu dan aku sudah melupakannya 3 tahun lalu, biarlah itu tetap di sana," tuturnya.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Instagram]



Dayana pun menjelaskan jika dirinya tidaklah lumpuh dari lahir. Namun dirinya terkena sebuah penyakit sejak masih kecil yang membuatnya kerap berhalusinasi dan menyulitkannya untuk hidup normal.

Penyakit yang dideritanya adalah Arnold-Chiari tipe 1 atau Malformasi Chiari, yakni kondisi di mana terjadinya kelainan dalam pembentukan struktur tengkorak yang terjadi sejak masa perkembangan janin.

Namun untuk tipe satu seperti yang dialami Dayana, gejala baru muncul saat usia remaja dan dewasa. Hal itu membuatnya sulit untuk berjalan, karena ada tekanan pada syaraf tulang belakangnya akibat kelainan tersebut.

"Saat aku berusia 15 tahun aku pernah menjalani operasi di Spanyol, karena Kazakhstan hanya bisa melakukan pada operasi melalui bagian kepala," tuturnya.

Ia pun menjelaskan tindakan medis yang dilakukannya itu sangatlah berbahaya karena dirinya memiliki Venous Angioma atau kelainan pada bagian pembuluh darah yang bisa saja menguras otaknya dan biasa dikenal sebagai Developmental Venous Anomaly (DVA).

Selain itu, ada pula penyakit lainnya yang merupakan dampak dari Arnold-Chiari tipe 1 yang dideritanya itu.

"Dokter di Kazakhstan bilang aku tak akan bisa lagi berjalan. Aku pun sulit mempercayainya, karena dulu aku bisa jalan dan kenapa sekarang tidak? Akibat hal tersebut aku tak bisa berjalan selama dua hingga tiga bulan," kenangnya.

Namun ibunya menemukan sebuah klinik di Barcelona yang dapat mengatasi pasien penderita Arnold-Chiari tipe 1. Ia dirawat di sana dan melakukan beberapa operasi hingga dapat berjalan kembali.

"Seminggu kemudian aku sudah bisa berjalan dengan normal dan aku pun kembali merasakan kaki-kaki ku hingga saat ini aku sudah bisa berlari," tuturnya sambil tertawa.

Dayana pun berterima kasih pada masyarakat Kazakhstan yang sudah memberikan donasi untuk kesembuhannya tersebut.




(ass/mau)

Hide Ads