.webp)
Kasus meninggalnya anak Karen Pooroe, Zefania Carina hingga saat ini masih bergulir. Zefania diketahui meninggal dunia diduga jatuh dari apartemen ayahnya, Arya Claproth, pada 7 Februari 2020.
Kasus itu kemudian langsung ditangani Polres Metro Jakarta Selatan usai Arya Claproth melaporkan kematian anaknya pada 8 Februari 2020.
Ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (1/2/2021), Karen Pooroe bersama kuasa hukumnya, Wemmy Amanupunyo masih terus berusaha mengungkap latar belakang kematian Zefania. Karen mengaku terus berdoa untuk kasus anaknya ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sih hanya berdoa dan terus berharap bahwa keadilan akan ditegakan untuk anak saya," ujar Karen.
"Zefania satu-satunya cinta saya, jantung hati saya. Ini sudah hampir 1 tahun dan memori itu masih lengkap di pikiran dan hati saya. Hidup betul-betul hampa tanpa dia, tapi proses kehilangan tidak mudah buat saya," lanjutnya.
Hingga saat ini Karen mengaku masih kerap menangisi kepergian anak perempuannya itu. Ia masih berharap adanya keadilan bagi dirinya dan Zefania.
Karen Pooroe menegaskan akan terus mengawal kasus ini sampai akhir. Ia menyerahkan semuanya kepada kepolisian.
"Ya tadi malam saya masih menangis karena rindu terhadap anak saya, dan saya berharap keadilan akan ditegakkan. Apapun proses atau gelar perkara di kepolisian saya serahkan ke kepolisian," ungkap Karen.
"Intinya, Tuhan Maha Adil, Tuhan Maha Tahu, Tuhan adalah Hakim yang Adil. Suatu saat segala sesuatunya akan terungkap," tegasnya.
Mengikuti kasus anaknya hingga satu tahun ini, Karen Pooroe merasa lelah secara mental dan fisik. Selain itu Karen mengaku sudah tak ada lagi komunikasi dengan Arya Claproth.
"Sangat lelah, lelah sekali. Mental, fisik, semua lelah. Tapi saya tidak ada jalan lain selain kuat. Harus kuat dan harus terus menjalani ini semua," tegas Karen.
"Tidak ada komunikasi sama sekali (dengan Arya)" tutupnya.
(pig/aay)
