Dalam prahara rumah tangga Nindy Ayunda dan Askara Parasady Harsono terkuak fakta baru. Ternyata Nindy dan Askara sudah punya masalah sejak awal pernikahan.
Nindy Ayunda dan Askara Parasady Harsono nikah pada 11 November 2011. Kuasa hukum Nindy Ayunda, Herman, menceritakan kesalahpahaman antara kliennya dengan Askara kerap terjadi sejak 2011.
"Adanya kesalahpahaman terjadi prahara rumah tangga pada 2011, kronologinya ya kan sering terjadi percekcokan 2012, rentetan waktu itu sampai 2020," beber Herman di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama 8 tahun usia pernikahan, Nindy Ayunda dan Askara Parasady Harsono sudah kerap berselisih paham. Akan tetapi, Herman tak merinci menjelaskan selama 8 tahun perlakuan apa yang Nindy dapatkan dari sang suami.
"Berarti 8 tahun dalam proses rumah tangga itu. Tapi, kalau misalnya kejadian secara fisik atau psikis itu cuma Nindy yang alami. Kalau kita lihat sudah ada permasalahan lama, ada beda pendapat, kurang perhatian dari suami, adanya tindakan KDRT juga ada," tutur Herman.
Berjuang selama usia pernikahan, akhirnya pada 19 Desember 2020, Nindy Ayunda melaporkan Askara Parasady Harsono ke Polisi.
"Terjadi fatalnya itu tahun 2020 sehingga buat laporan. KDRT itu yang fatal itu karena ada laporan itu, tepatnya 19 Desember 2020," ungkap Herman.
"Mungkin verbal atau non verbal. KDRT-nya mungkin temperamen daripada suami, hal-hal yang prinsipal Nindy belum cerita banyak. Ada sedikit pemukulan," tukasnya.
Di lokasi berbeda usai mendampingi Nindy diperiksa di Polres Jakarta Barat terkait kasus sang suami, kuasa hukum lainnya, Dicky Muhammad Kurniawan menceritakan soal KDRT yang dialami Nindy Ayunda.
"Pada saat itu saudara Nindy mengalami kekerasan. Sudah kesekian kali, mungkin sudah lima kali," tutur Dicky.
Beberapa lebam juga didapatkan pada tubuh Nindy Ayunda karena kekerasan yang dia dapatkan dari sang suami, Askara Parasady Harsono.
"Bagian wajah, tapi di bagian paha, tangan, ada luka-luka lebam," tuturnya.
(pus/nu2)