Ibunda Denny Cagur, Eny Sumanti, meninggal dunia. Eko Patrio pun ikut sedih mendengarnya.
Eko Patrio menyebut dirinya cukup dekat dengan almarhum. Hal itulah yang membuat anggota DPR fraksi PAN itu merasa kehilangan atas meninggalnya Eny Sumanti.
"Innalillahi wainailaihirojiun, turut berduka yang sedalam-dalamnya. Karena jujur ya saya tuh dekat sama Ibu Eny karena pernah bagian dari satu acara di tv tiap hari ketemu sama Ibu Eny ini," kata Eko Patrio di rumah duka, kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (19/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saking dekatnya, Eko Patrio merasa sudah menjadi bagian dari keluarga Denny Cagur. Ia bahkan dianggap anak oleh Eny Sumanti.
"Jadi saya merasa jadi anaknya, pas dengar ini subuh saya sama teman-teman langsung datang. Sedih sekali rasanya," sambung Eko Patrio.
"Karena kemaren katanya udah sehat dari RS tiba-tiba sekarang meninggalkan kita semua ya. Sekali lagi saya merasakan kehilangan dari sosok Ibu Eny mama Denny Cagur mertua Ibu Santi karena orangnya sumeh, mau bergaul dan nganggap saya anak dan sebagainya," ujarnya.
Di mata Eko Patrio, Eny Sumanti adalah sosok yang mudah bergaul. Ia begitu baik kepada semua orang tanpa pandang bulu.
"Saya memanggilnya mama Eny, orangnya cerah, ceria, suka becanda sama kayak Denny Cagur, mau ngobrol mau nanya, itu mama Eny yang saya tahu. Kurang lebih 3 bulan di program acara yang artis sama mamanya ketemu hampir tiap hari, itu becanda terus. Jadi mama Eny udah saya anggap orang tua sendiri. Sampai sekarang Denny udah saya anggap adek," papar Eko Patrio.
Kenangan lain yang tak bisa dilupakan adalah ketika Eko Patrio dipijit oleh Eny Sumanti. Ia benar-benar merasa memiliki orang tua lagi yang begitu cinta terhadap anaknya.
"Kadang saya dipijit-pijitin, kadang dibecandain, kadang di bawain makanan. Saya nggak pernah yang namanya melihat mama Eny sedih, murung yang saya tahu mama Eny selalu cerah ceria dan ketawanya yang buat saya terigat, lepas ketawanya," pungkas Eko Patrio.
(hnh/tia)