Meninggalnya Syekh Ali Jaber meninggalkan duka bagi rekan sesama ulama hingga para jamaah pengikutnya. Meski merasakan duka, namun putranya menerima dengan lapang dada.
Putra Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber mengungkapkan dirinya ikhlas dengan kepergian sang ayah. Ia tak merasa berat menerima kenyataan ayahnya telah tiada.
Hasan yakin meninggalnya sang ayah adalah takdir dari Yang Maha Kuasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Pas dengar kabar meninggal) alhamdulillah nggak nangis. Saya bangga karena saya percaya insyaallah dia ditempatkan di sisi-Nya yang terbaik, diangkat derajatnya, insyaallah," ungkapnya saat ditemui di Pondok Pesantren Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang, Banten, Kamis (14/1/2021).
Syekh Ali Jaber meninggal dunia saat masih dalam perawatan di rumah sakit. Ada komplikasi jantung, komplikasi paru-paru, ginjal yang diidap Syekh Ali Jaber.
Perihal sang ayah sempat terpapar COVID-19, Hasan mengatakan selama ini ayahnya tak pernah meninggalkan protokol kesehatan.
"Sebenarnya beliau itu selalu jaga jarak, pakai masker. Sebenarnya beliau di Instagram juga bilang gitu. Cuma kita nggak tahu dari mana, kan barang nggak kelihatan juga. Sudsh takdirnya begitu," ungkap Hasan lagi.
Selama kurang lebih 19 hari Syekh Ali Jaber menjalani perawatan di rumah sakit usai terpapar COVID-19 pada Desember 2020. Belakangan kondisinya sempat memburuk dan dilarikan ke ICU.
Meski begitu pihak dokter yang merawat almarhum menegaskan, Syekh Ali Jaber sudah negatif Corona saat mengembuskan napasnya yang terakhir pada pukul 08.30 WIB, Kamis (14/1/2021) di RS Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Timur.
Syekh Ali Jaber meninggal dunia di usia 44 tahun. Ia meninggalkan istri dan empat orang anak.
Jenazahnya dimakamkan di komplek pesantren Daarul Quran milik Ustaz Yusuf Mansur.
(doc/pus)