.webp)
Cerita Arie Untung
Arie Untung juga punya cerita soal korban pesawat Sriwijaya Air. Pilot pesawat tersebut rupanya kakak kelasnya sewaktu SMA.
Arie Untung satu sekolah hanya beda angkatan dengan Kapten Afwan yang menerbangkan pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Ia lalu berbagi kenangan soal Afwan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pilot #sj182 Capt H Afwan ternyata adalah kakak kelasku di @sman38.jakarta angkatan 85, beda jauh angkatannya belum sempat ketemu tapi banyak kisah2 baik mengenai beliau," tulis Arie Untung dan memajang foto sang kapten dilihat, Minggu (10/1/2021).
Presenter yang kini fokus memperdalam agama itu menceritakan kenangan baik Kapten Afwan yang sangat baik. Ada ciri khas sang kapten yang membuat orang-orang mengaguminya.
"Di kantor ternyata beliau adalah seorang ustadz, orangnya sabar banget, Selalu memakai kopiah putih. Selalu mengajak orang lain sholat, anaknya pun disekolahkan di sebuah SDIT di Cibinong," kisahnya.
"Silakan digeser kabarnya status terakhir wa nya adalah sebuah pengingat buat banyak orang," sambung Arie Untung.
Lalu Arie Untung soal qariah senior yang sempat kesal lantaran gagal naik Sriwijaya Air. Hal tersebut dikarenakan sesampainya di bandara seharusnya menjalani swab PCR.
Dalam unggahan yang ditulisnya, sang qariah senior tersebut mengaku sempat kesal dengan pihak maskapai lantaran baru diberi tahu saat berada di bandara.
"Jadi teamnya suami harusnya flight hari ini. Suami sendiri, karena satu hal berangkatnya besok. Pas teamnya di bandara dikasih kabar wajib swab PCR, akhirnya semua gagal terbang," buka sang qariah dalam Instagram Stories yang diposting Arie Untung.
Sang qariah senior yang tidak disebutkan namanya oleh Arie Untung itu mengaku kesal, lantaran timnya tidak diberi tahu lebih dulu harus melakukan swab PCR. Sampai akhirnya tiket tersebut berhasil di-refund.
"Sempat kesal juga karena dikasih tahunya dadakan, dan akhirnya refund tiket. Ternyata Allah punya rencana lain #prayforsriwijayaairsj182," sambungnya lagi.
(mau/pus)
