Dik Doank Bingung Kenapa Lahan Miliknya Baru Dimasalahkan Sekarang

Dik Doank Bingung Kenapa Lahan Miliknya Baru Dimasalahkan Sekarang

Febriyantino Nur Pratama - detikHot
Kamis, 26 Nov 2020 14:38 WIB
Musisi dan praktisi pendidikan, Dik Doank
Masih soal kasus sengketa lahan Dik Doank. Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Tanah di atas Kandank Jurank Doank masih menjadi sengketa Dik Doank melawan ahli waris Madi Kenin. Rupanya pihak Dik Doank tetap yakin tanah itu miliknya.

"Ya kita tetap optimis atas gugatan penggugat yang mana sudah kita dengarkan pada hari ini. Dan udah kita sudah bisa jawab apa yang disampaikan penggugat hari ini," kata pengacara Dik Doank, Hamid, di Pengadilan Negeri Tangerang.

Lanjut Hamid, perubahan letter C itu adalah klaim pihak keluarga ahli waris Madi Kenin sejak 25 tahun silam. Namun hal itu langsung ditangkis, lantaran pihak Dik Doank sudah memiliki bukti yang kuat sehingga tak asal menguasai tanah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang mana menyampaikan letter C ya yang berubah itu kan pengakuan dia. Secara hukum kita sudah jelas bahwa kita membeli tanah ini berdasarkan bukti yang sah juga. Akta jual beli sertifikat. Jadi kita tidak semena-mena menguasai fisik pasti ada bukti dulu baru kita kuasai fisik kan. Karena kan negara hukum ya kan kalau yang salah wajib dihukum," bebernya.

ADVERTISEMENT

Hamid juga mempertanyakan pihak ahli waris Madi Kenin menuntut tanah itu belakangan ini. Dalam gugatan itu, pihak Madi Ahli Waris Kenin mengklaim memiliki surat letter C pada 1985 yang mengesahkan tanah itu.

"Kemana selama ini kan udah 20 tahun baru sekarang, segera ya kan begitu setahun dua tahun segera dikuasai lakukan upaya hukum. Tapi apa baru sekarang, sekarang sudah tahun 2020 apa yang disampaikan tadi adalah tahun 1985 dan 2002 ya," imbuhnya.

"Berarti sudah 25 tahun dan 18 tahun jadi kita menguasai fisik ada dasarnya juga jadi kita tidak ada mengambil hak orang," pungkas Hamid.

Sementara itu Dik Doank hanya berusaha pasrah dan berserah diri. Dia pun ingin sengketanya ini menjadi pelajaran yang berharga.

"Harapannya tayangan ini bermanfaat bagi orang-orang, yang memiliki tanah dan orang-orang yang menitipkan tanahnya kepada orang- orang yang diwarisi banyak hikmah. Jangan sampai tayangan ini buang-buang waktu," imbuh Dik Doank.

"Dan banyak ibadah siapapun termasuk yang menggugat kita ya kita mohon maaf lahir batin minal aidin walfaizin, maafkan mudah- mudahan kita nanti mati dalam khusnul khotimah tanah yang menjadi bener-bener jannah bagi kita," pungkas Dik Doank.




(fbr/wes)

Hide Ads