.webp)
Setelah Isa Zega menggelar jumpa pers bersama pelaku yang mengeroyok dirinya, Nikita Mirzani memilih diam. Kini, Nikita Mirzani terbahak saat mendengar polisi yang mematahkan tuduhan Isa Zega soal dirinya yang jadi dalang pengeroyokan.
Polisi menegaskan belum ada pengakuan pelaku disuruh oleh Nikita Mirzani. Hal itu ditegaskan oleh Kanit Polsek Pancoran, Iptu Supardi.
Saat melakukan Live Instagram, Kamis (26/11/2020) Nikita Mirzani mengatakan berita tentang Isa Zega memang tak perlu ditanggapi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buat gue, berita sampah dan receh nggak perlu (ditanggapi). Gue nggak mau beri ruang supaya mereka membuat kisruh bisa meraih apa yang mereka mau kayak endorsement," celetuk Nikita Mirzani.
"Kalian juga harus mikir kalau gue diam berarti mereka nggak penting buat diladenin. Waktu akan jawab semuanya benar tidaknya. Kalau yang sekarang kan yang ngomong langsung Pak Polisi," imbuhnya.
Nikita Mirzani menilai Isa Zega dan kawan-kawannya yang menuding dirinya sebagai dalang pemukulan bukan lawan yang selevel untuknya.
"Gue itu sudah memberikan geng-geng itu gimana supaya terkenal, sudah gue kasih jalan. Mereka nggak bisa ngatur jalan itu, rasain sendiri jangan lagi bikin berita-berita di luar akal sehat!" tukas Nikita Mirzani.
Polisi justru mengatakan dari pengakuan pelaku yang sudah ditangkap belum didapat pengakuan Nikita Mirzani adalah dalang pemukulan Isa Zega.
"Iya, itu kita belum ada (pengakuan pelaku disuruh Nikita). Makanya kan kemarin waktu itu saya minta bukti dulu. Pengakuan dari tersangka juga belum gitu," kata Kanit Polsek Pancoran, Iptu Supardi.
Berdasarkan klaim dari pihak Isa Zega yang mengatakan dari pengakuan dari kerabat pelaku, Budianto Tahapary, ada bukti transfer senilai yang diduga dari Nikita Mirzani. Nikita Mirzani diduga membayar pelaku pemukulan sebesar Rp 25 juta.
"Makanya mau di BAP lanjutan. Karena baru ngasih kemarin (bukti transfer). Kemarin mau kasih bukti katanya ada yang nyuruh, ada yang baru. Makanya penyidik itu baru tahu. Baru dikasih tahu sama si Isa itu, makanya kita harus ada bukti dulu baru nanti kita lakukan pemeriksaan. Ya terutama nanti tersangka dulu kan gitu. Ini belum dilakukan," papar Supardi.
(pus/wes)
