Jenita Janet dan Danu Sofwan masih menikmati sebagai sebagai pengantin baru. Keduanya saling terbuka untuk bisa lebih mudah beradaptasi.
"Seru sih seru. Makanya kita gemes banger seru alhamdulillah," ujar Danu Sofwan di Trans TV, belum lama ini.
"Serunya kita berdua nggak jaim. Masya Allah nggak nyangka jodoh itu jorok ya. Kita gak tahu siapa yang akan jadi pilihan terbaik dari Allah," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu Jenita Janet juga mengaku tak menyangka bisa bertemu dengan Danu yang kini jadi suaminya. Dia juga melihat kesamaan sosok Danu dengan dirinya, yakni pernah gagal dalam berumah tangga.
"Kita nggak tahu Allah mempertemukan kita seperti apa. Jadi flashback lagi kita sama-sama pernah gagal dan pernah merasakan kecewa. Aku emang kecewa kemarin makanya memutuskan tidak berumah tangga. Tapi ketemu Danu ya sudah. Makanya kita nggak mau bongkar itu lagi," beber Jenita Janet.
Danu dan Jenita kini ingin membangun rumah tangga yang lebih baik daripada sebelumnya. Memang bagi Jenita membangun rumah tangga yang langgeng tak mudah, sehingga saat ini bagi sang pedangdut adalah momen balas dendam agar lebih baik.
"Kita fokus ke depan membangun rumah tangga yang sakinah," kata Danu.
"Itu tidak mudah. Kalau diomongin gampang, tapi itu tuh realisasinya butuh kebulatan hati kami. Udah kayak gitu sekarang punya tujuan yang sama, kita mau balas dendam dengan menunjukkan yang lebih baik," timpal Jenita Janet.
Sementara menanggapi soal harta gana gini yang dituntut dari mantan suami Jenita Janet, Alief Hedy Nurmaulid, jenita mengaku hal itu tak ada hubungannya dengan suami barunya, namun sang suami tetap mendukung dirinya.
"Ini lagi indah-indahnya. Bukannya nggak mau membahas masa lalu dan kasus yang dihadapin, Danu nggak ikut campur cuma dia mensupport aku untuk hadapi itu semua. Aku harus menyiapkan masa depan aku yang sudah didepan mata tetap tanpa melalaikan kasus aku yg kemarin diramaikan sama dia," imbuhnya.
"Aku akan tetap jalani prosedur sidang tapi tanpa mengurangi rasa bahagia kami. Aku nggak mau sampai mengganggu. Harus bisa misahin mana masa lalu dan masa depan," pungkasnya.
(fbr/dar)