Mak Cicah (72) tak kuasa menahan air mata ketika menceritakan perjalanan anak pangais bungsunya, Ade Londok. Terlepas dari cibiran netizen, Mak Cicah meyakini anaknya tersebut memiliki jiwa yang baik.
Di dalam rumah seluas kurang lebih 2 x 15 meter, Cicah mengungkapkan Ade lebih banyak hidup di lingkungan pasar dan jalanan. Himpitan ekonomi saat itu, membuat Mak Cicah tak kuasa menyekolahkan anak kelimanya tersebut ke jenjang pendidikan atas.
"Anak Emak ada 6, laki-laki ada tiga, dua perempuan dan satu lagi sudah meninggal. Ade itu anak kelima dan anak bungsu kini ikut mendampingi Ade," ujar Mak Cicah, Kamis (5/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menyambung hidup, kala itu Cacih dan almarhum suaminya membuka warung kecil-kecilan di pinggiran jalan Kosambi, Kota Bandung. Mak Cicah pun saat itu masih bekerja menjadi pembantu di rumah tetangganya.
Sementara itu, Ade berjualan kaos kaki untuk membantu menopang kebutuhan keluarga di lapak jualan yang lokasinya tak jauh dari kediaman mereka di sebuah gang sempit di RT/RW 02 Cipaera.
Kondisi rumah mereka sebetulnya cukup memprihatinkan, lebar rumahnya tak cukup bila tiga orang berdiri berderet. Ruang tamunya pun difungsikan sebagai tempat tidur dan hanya cukup untuk selonjoran orang dewasa. Sementara di bagian belakang rumahnya, terlihat dinding bata merah menyembul. Di sana, Ade Londok, Mak Cicah dan anak bungsunya tinggal.
"Ya karena kalau mau bekerja di luar itu, Ade kurang (ijazah pendidikan), memang keadaan ibu seperti ini. Ade jualan kaos kaki di tempat lain, nah kebetulan tak jauh dari tempat jualannya ada tukang jahit. Jadi Ade belajar jahit tidak sekolah dulu, tapi memperhatikan tukang jahit dan akhirnya bisa," kata Mak Cicah.
![]() |
Setelah itu, Ade segera bertolak ke rumah dan menyampaikan keinginannya untuk merintis usaha menjahit kepada sang ibu. Pasalnya, di sekitar Pasar Kosambi berderet toko-toko pakaian dan vermak.
"Alhamdulillah di depan tukang mesin, ibu akhirnya menyampaikan keinginan Ade ke pak haji. Alhamdulillah pak haji memberi mesin jahit tanpa mematok harga, yang penting kata pak haji, Ade bisa bekerja, alhamdulillah menjahit sampai sekarang," kenang Mak Cicah.
Simak Video "Video: AKSI Mau Gugat LMKN Buntut Kisruh Royalti"
[Gambas:Video 20detik]