Personel grup musik RAN, Rayi Putra, baru saja kehilangan ibunda tercinta, Rahayu Joesmintarti. Ia meninggal dunia setelah mengidap sakit liver sirosis.
Di mata Rayi Putra, Rahayu Joesmintarti adalah sosok orang tua yang bertanggung jawab. Kegigihannya dalam mendidik anak pun dijadikannya contoh untuk kehidupannya.
"Gigih, teguh pendirian, agak keras kadang. Tapi lebih banyak positifnya. Itu yang saya pelajari dari beliau. Dia sukanya berbagi ilmu. Ada jiwa pendidiknya," kata Rayi Putra di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat (9/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia dulu punya sekolah musik namanya Indonesian Youth Orchestra. Saya, kakak, dan adik saya belajar musik dari situ. Kalau nggak karena ibu saya punya sekolah musik mungkin saya nggak akan berkarier di musik. Berkat beliau bakat musik saya terasah dan bisa menghidupi keluarga saya dan keluarga besar," tambahnya.
Kepada wartawan, Rayi RAN mengungkapkan ada satu keinginan Rahayu Joesmintarti yang belum terwujud. Yaitu pergi umrah bersama keluarga besarnya.
"Alhamdulillah saya nggak ada penyesalan. Tapi ada satu keinginan almarhumah yaitu umrah. Kalau misalnya cucu-cucunya udah cukup besar, dia pengin umrah sekeluarga besar," ucap Rayi Putra.
"Tapi Allah berkata lain. Siapa tahu paling nggak kami keluarganya bisa melakukan itu untuk ke depannya, mengatasnamakan beliau saat umrah," lanjut pria berusia 33 tahun itu.
Semasa hidup, sang bunda pernah berpesan kepada Rayi Putra dan saudara kandungnya yang lain. Yaitu untuk selalu bersyukur dalam menjalani hidup.
"Jadi orang sederhana dan banyak bersyukur. Ada satu nasihatnya yang saya camkan 'kalau bisa makan untuk 3 hari ke depan berarti kamu orang kaya'," imbuh Rayi Putra.
"Saya nggak pernah mengeluh atau kekurangan karena beliau mengajarkan kami untuk bersyukur. Saat kita bisa mikir mau makan apa ya, itu berarti kita nggak boleh ngeluh, kita lebih mampu dari kebanyakan orang," pungkas Rayi Putra.
(hnh/mau)