Hubungan Pangeran William-Harry Disebut Meregang Sejak 2005

Hubungan Pangeran William-Harry Disebut Meregang Sejak 2005

Delia Arnindita Larasati - detikHot
Kamis, 08 Okt 2020 10:58 WIB
LONDON, ENGLAND - FEBRUARY 05:  Catherine, Duchess of Cambridge, Prince William, Duke of Cambridge and Prince Harry join Team Heads Together at a London Marathon Training Day at the Queen Elizabeth Olympic Park on February 5, 2017 in London,  England.  (Photo by Chris Jackson/Getty Images)
Foto: Chris Jackson/Getty Images
Jakarta -

Rumor hubungan Pangeran William dan Pangeran Harry yang memburuk masih menjadi pembahasan selama beberapa tahun belakangan. Semua orang bertanya-tanya, kapan hubungan mereka mulai memanas?

Dalam sebuah buku bertajuk Battle of Brithers: William and Harry - The Inside Story of a Family in Tumult, Robert Lacey, seorang ahli sejarah dan konsultan untuk serial TV The Crown, mulai mengurutkan insiden-insiden yang membuat hubungan mereka mulai berubah.

Di awal tahun 2000-an, Pangeran William dikenal sebagai sosok pangeran yang kaku sementara Pangeran Harry dikenal luas karena kecintaannya terhadap pesta dan skandal-skandal tertentu. Menurut Robert Lacey, Pangeran William lah yang memperkenalkan Harry kepada dunia pesta, bahkan ikut hadir ketika Harry mengenakan kostum NAZI yang kemudian menjadi sorotan dunia karena dianggap ofensif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk pertama kalinya hubungan mereka benar-benar meregang. Mereka bahkan hampir tidak berbicara kepada satu sama lain. Harry tidak suka dengan kenyataan bahwa William bisa lolos begitu saja dari skandal," tulis Robert Lacey dikutip dari Dailymail.

Selama bertahun-tahun, Harry merasa dirinya memiliki tugas sebagai orang yang disalahkan sementara William selalu dibela apa pun yang terjadi.

ADVERTISEMENT

"Itu semua adalah fungsi seorang kakak yang harus terlihat sempurna di mata publik, di samping kenyataan apakah dia benar-benar seperti itu atau tidak," lanjutnya.

"Dan sudah menjadi tugas seorang adik untuk membuat orang-orang tertawa, atau mengeluh, atau merasa tidak disetujui, dan semua kejadian yang membuat orang yang lebih tua merasa lebih unggul daripada anak yang malang dan tidak tahu apa pun. Stereotip inilah yang membentuk Harry menjadi sosok seperti itu selama bertahun-tahun," tambah Robert Lacey.

Robert juga mengungkap detail lebih lanjut soal hubungan Harry dan William yang semakin bertambah buruk usai Meghan Markle hadir. Bahkan Pangeran Charles harus turun tangan kala itu.

"Harry merasa William tak sepenuhnya menerima Meghan dan mengungkapkan hal itu kepadanya. Terjadi perselisihan yang beru terselesaikan setelah Charles turun tangan adn meminta William untuk berusaha menerima," ungkapnya.

Lebih lanjut, Robert mengungkap temperamen William sebenarnya yang bahkan membuat Camilla, yang menikah dengan Charles pada 2005, terkaget-kaget saat melihatnya.

"Camilla merasa ngeri dengan ocehan-ocehan yang dilontarkan oleh William terhadap suaminya," lanjut Robert lagi.

Kurang dari setahun setelah kepindahan Meghan dan Harry ke Windsor, keduanya memutuskan untuk meninggalkan status mereka sebagai bangsawan dan pindah ke California. Menurut Robert, William memainkan lebih banyak peran dalam keputusan Harry daripada Meghan.

"Meghan bukan faktor utama atas keputusan Pangeran Harry meninggalkan keluarganya pada 2020. Ia sudah punya alasan lain untuk keluar dari semua peran yang selama ini ia mainkan," pungkasnya.

Hingga kini masih belum ada konfirmasi langsung dari pihak kerajaan terkait pernyataan tersebut.

(dal/aay)

Hide Ads