Aktor pemeran Tarzan, Ron Ely, menjadi sorotan 2019 lalu. Sang istri meninggal dunia karena ditikam oleh putra mereka sendiri.
Kasus tersebut bergulir di pengadilan dan kini telah mencapai babak baru. Putra Ron Ely dan mendiang sang istri, Valerie, yaitu Cameron meninggal dunia saat peristiwa penikaman tersebut terjadi.
Cameron dilumpuhkan oleh polisi dengan ditembak sebanyak lebih dari 20 kali saat ia diketahui berusaha kabur dari lokasi kejadian. Pihak aktor Ron Ely membawa kematian Cameron dalam proses gugatan kepada polisi yang terlibat dalam penembakan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lima polisi yang tercatat dalam gugatan Ron Ely dinilai lalai. Gugatan tersebut menyatakan Cameron semestinya tak menjadi korban penembakan kepolisian karena ia sebenarnya sudah ingin menyerahkan diri sebelum polisi melepaskan peluru ke arahnya.
Gugatan tersebut dikabarkan dibantah oleh kepolisian Santa Barbara. Mereka merilis laporan rinci tentang peristiwa yang bermula dari penikaman terhadap Valerie adalah 'pembunuhan yang dapat dibenarkan' seperti dilansir People.
Dalam pernyataan tersebut polisi menyebut Cameron dalam kondisi yang janggal saat polisi melakukan penggeledahan di kediaman Ron Ely. Polisi akhirnya menembak Cameron karena saat itu Cameron dianggap memberikan ancaman.
![]() |
"Polisi meminta Cameron berkali-kali untuk menyerah. Namun ia tiba-tiba melompat ke atas dan kemudian membungkuk dan menggerakkan tangannya dengan cepat ke pinggang sambil berteriak, 'aku punya pistol'," bunyi pernyataan resmi dari kepolisian tersebut.
Ada empat polisi yang berhadapan langsung dengan Cameron kala itu. Mereka khawatir Cameron benar-benar memiliki senjata. Usai penembakan tersebut berlangsung, Cameron terjatuh dan polisi menggeledah tubuhnya namun tak menemukan senjata apapun.
Dari kejadian tersebut, Cameron meninggal dunia dengan 22 luka tembak di tubuh, leher, punggung juga lengan.
Cameron dianggap sebagai pelaku pembunuhan pada sang ibu, Valerie. Polisi mengidentifikasi Cameron telah merencanakan pembunuhan tersebut dan membuat laporan palsu bahwa sang ibu meninggal dunia karena disiksa seseorang.
(doc/dal)