Tak hanya tumbuh di keluarga yang sangat sederhana dan penuh keterbatasan, Meli Nuryani juara LIDA 2020 ternyata tinggal di rumah panggung yang sudah reyot dan tidak layak huni.
Kondisi rumah Meli Nuryani yang berada di pelosok Cianjur ini begitu memprihatinkan, dengan kayu penyangga rumah dan atap yang sudah lapuk habis dimakan usia. Genting yang sudah retak sehingga air masuk ketika hujan deras mengguyur
Beberapa kaca jendela sudah pecah dan hanya ditutup oleh tirai usang saat malam hari, agar angin malam tak masuk. Sebab lokasi rumah yang ada di pegunungan membuat malam begitu dingin menusuk tubuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Begini kondisi rumah bapak yang sudah puluhan tahun ini. Kalau dibilang tidak layak, ya tidak. Tapi ini tempat satu-satunya bapak dan keluarga tinggal. Meski sering bocor kalau hujan dan sudah banyak yang lapuk. Tapi selagi masih bisa diperbaiki, ya diperbaiki sedikit-sedikit, ditambal pake kayu lagi asal bisa bertahan," ucap Ade, ayah Meli Nuryani.
Di bagian dalam rumah terlihat begitu gelar, ruangan hanya disinari lampu pijar yang sudah redup.
Ada tiga kamar di rumah berukuran 3x6 meter tersebut. Tetapi tak ada satupun kamar yang berpintu. Kamar yang begitu sempit dan pengap itu hanya di tutup tirai.
"Biasanya Meli tidur di kamar depan, kalau kakak-kakanya ada yang di ruang tengah ada juga yang sama Meli kalau kakak yang perempuan," tuturnya.
Di dapur, terlihat keluarga Meli masih menggunakan tungku. Meskipun ada kompor gas, tetapi tak digunakan lantaran tak mampu membeli elpiji 3 kilogram.
Asap dari tungku pun membuat kondisi dapur begitu kotor, dengan bilik bambu dan langit-langit menghitam.
![]() |
Rumah itupun tak punya kamar mandi. Untuk mandi, keluarga meli memanfaatkan jamban yang bertutup kan karung di belakang rumahnya. Namun untuk buang air besar, mereka terpaksa berjalan sejauh 500 meter ke sungai.
"Kalau malam hari mau buang air besar, biasanya bawa senter. Karena tidak ada penerangan. Memang repot, tapi uang darimana mau bikin toilet. Jadi memanfaatkan yang ada saja," kata dia.
Camat Cikadu Yadi Supriyadi, mengatakan Pemkab Cianjur bakal segera memperbaiki dan membangun rumah yang layak untuk keluarga Meli.
Menurutnya, tim dari dinas terkait segera meninjau lokasi untuk menghitung kebutuhan berdasarkan luas tanah dan bangunan.
"Rencananya di akhir Oktober ini sudah mulai dibangun. Ini sebagai bentuk perhatian Pemkab kepada anak muda yang berprestasi. Pasti kami perhatikan keluarga Meli yang sudah membanggakan Cianjur," tuturnya.
Setelah jadi juara Meli Nuryani tidak hanya menjadi kebanggaan Tatar Santri tapi juga kebanggaan bagi Jawa Barat. Bahkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun memberikan selamat pada Meli melalui akun instagramnya.
Dalam postingannya pria yang Akrab disapa Kang Emil ini menuliskan,
Selamat Wilujeng
Untuk Neng Meli Nur yani @lida2020.meli, mojang geulis bersuara cetar. Putri keluarga petani di Cianjur Jawa Barat yang menjuarai Liga Dangdut Indo**ar.
Selamat membahagiakan orangtua Neng Meli
Ikan Hiu Makan Odading &Gulali
Hatur Tengkiu sudah voting Neng Meli
![]() |
Sementara itu, Pjs Bupati Cianjur Dudi Sudrajat Abdurachim turut mengapresiasi raihan yang ditoreh mojang Cianjur selatan itu.
"Setelah Lesti, sekarang ada lagi penyanyi asal Cianjur yang berprestasi di tingkat nasional. Selamat," ucap Dudi saat berkunjung ke kantor PWI Cianjur, belum lama ini.
Menurutnya, Kabupaten Cianjur memiliki banyak bakat potensial, termasuk dibidang tarik suara. Karena itu pemerintah daerah perlu mendirikan sekolah vokal guna menjaring potensi-potensi baru.
"Dengan adanya sekolah atau kursus diharapkan bisa lebih banyak lagi melahirkan talenta-talenta baru yang potensial dan mampu berprestasi," kata Dudi.
![]() |
(nu2/nu2)