Meninggalnya Naya Rivera Disebut Depresi karena Lockdown

Meninggalnya Naya Rivera menjadi sorotan banyak orang. Dirinya diketahui tenggelam di Danau Piru sepekan lalu.

Namun ada anggapan meninggalnya Naya Rivera bukan sebuah kecelakaan. Ada asumsi yang dilontarkan terkait meninggalnya pemeran serial Glee ini.

Meninggalnya Naya Rivera disebut penulis sekaligus kritikus asal Inggris, Katie Hopkins, karena depresi dari situasi karantina akibat pandemi Corona.

"Tidak. Aku tak percaya #nayarivera tenggelam," tulis Katie Hopkins.

"Tidak ada yang mau berbicara kebenaran yang paling sulit. Bagi begitu banyak anak muda, hidup seperti terkurung adalah hal yang tidak mungkin," imbuhnya.

Komentar ini tentu menuai tanggapan. Katie Hopkins disebut tak berempati atas meninggalnya Naya Rivera.

"Kamu tidak berada dalam kehidupan orang ini. Kamu tidak mengenalnya atau keluarganya. Ayolah Katie harus ada batas untuk apa yang kamu masukkan di media sosial," tulis seorang netizen di dunia maya.

Polisi mengautopsi jenazah Naya Rivera. Kepolisian menyebut, sang aktris meninggal dunia karena tenggelam. Dari pemeriksaan lebih lanjut, tak ditemukan adanya bekas penganiayaan di tubuh sang aktris.

Naya Rivera dilaporkan berenang dan membantu putranya, Josey, untuk naik ke atas kapal namun ia tak memiliki kemampuan untuk menolong dirinya sendiri. Kala itu Naya Rivera hanya menghabiskan waktu berdua dengan sang anak, Josey.

Saat kabar Naya Rivera menghilang, Rabu, 8 Juli 2020, polisi menemukan putra sang aktris tengah tertidur sendirian di atas kapal. Polisi juga menemukan alat pelampung di atas kapal tersebut.

Naya Rivera meninggal dunia di usia 33 tahun. Dalam pernyataan resmi, pihak keluarga berterima kasih pada banyak orang yang memberi dukungan pada sang aktris. Keluarga juga menyampaikan ucapan terima kasih pada pihak kepolisian yang melakukan pencarian.