Permasalahan Geprek Bensu melawan I Am Geprek Bensu tidak berdampak pada penghasilan bisnisnya. Semua berjalan normal sebagai mana mestinya.
Hal itu diungkapkan Ruben Onsu kepada detikcom, belum lama ini. Bahkan jika usaha ayamnya harus mengganti nama, ia tidak mempermasalahkan hal tersebut.
"Sebelum ada ginian saja sudah berdampak gara-gara Corona. Ini new normal menurut lu ngaruh? Nggak ngaruh, sama saja zaman kemarin Corona. Sama saja kalau bisa dibilang," kata Ruben Onsu, saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan.
Begitu pun dengan para karyawan Geprek Bensu. Mereka sama sekali tak ikut ribut karena sengketa merek dagang Geprek Bensu.
"Nggak. Saya demi Allah nih ya. Semua oke. Mereka sama sekali nggak ada yang, 'Pak, kita gini saja. Gini, gini'. Nggak ada sama sekali," ujar pria 36 tahun itu.
"Makanya yang saya bilang, yang saya ciptakan di lingkungan saya itu ya bukan mendendamnya, bukan membencinya, tapi semuanya harus berdasarkan fakta," tandas Ruben Onsu.
Bahkan dalam keadaan COVID-19 ini, Ruben Onsu tak mengurangi karyawannya. Padahal pendapatan Geprek Bensu turun 70 persen.
"Nah kalau ditanya lagi ke saya, 'gimana sih perasaan lo', ya memang kita semua lagi susah. Negara kita ini lagi susah. Bahkan ada beberapa perusahaan yang sudah mengurangi karyawan. Saya alhamdulillah sampai saat ini, MOP (Media Onsu Perkasa) masih bertahan," ungkap Ruben Onsu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ruben Onsu Bicara Soal Kisruh Ayam Geprek |
"Jadi, kamu percaya nggak, saya lebih menangis ketika mendengarkan kata-kata dari HRD, 'harus ada yang kita kurangi, Pak.' Di situ hancurnya hati saya, karena (membayangkan) gimana ya lo ngabarin istri lo, gimana ya lo, yang lo tuh jadi tulang punggungnya. Dan gue tuh pernah jadi orang miskin. Jadi gue nggak kebayang, gue pengin tahu lo pas pulang tuh gimana," pungkas ayah tiga anak itu.
(hnh/doc)