Bocah Penjual Jalangkote Di-bully, Arda 'Naff' Ingat Perjuangan Ibunda

Bocah Penjual Jalangkote Di-bully, Arda 'Naff' Ingat Perjuangan Ibunda

Desi Puspasari - detikHot
Selasa, 19 Mei 2020 12:37 WIB
Tantri dan Arda Naff saat ditemui di kawasan Menteng.
Foto: Ismail/detikFoto
Jakarta -

Bocah Rizal berusia 12 tahun menjadi korban bully oleh sejumlah pemuda. Rizal bahkan sampai terjatuh dan terseok-seok di tanah karena ulah pemuda-pemuda itu.

Arda 'Naff' juga prihatin melihat bocah Rizal jadi korban perundungan. Suami Tantri 'Kotak' itu mengatakan seketika menjadi cowok paling cengeng melihat nasib Rizal.

"Melihat video viral bocah jualan pastel naik sepeda di bully sampai jatuh kelapangan, seketika saya jadi bocah paling cengeng sedunia, netes langsung air mata saya, remaja itu membantu ibunya tanpa malu dan penuh hormat. Karena memori jualan sangat lekat di hidup saya," cerita Arda dilihat dalam postingannya, Selasa (19/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mbak Nanik panggilan populer mama saya ketika disematkan banyak orang karena menjajakan nikmatnya aneka kue. Arisan, kenduri, pesta keluarga tak pernah absen kuenya menghiasi meja pelanggan," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Arda mengenang bagaimana perjuangannya orang yang berdagang. Saat dirinya kecil, Arda melihat sang bunda masih tetap bekerja saat dia tertidur dan bangun lebih awal.

[Gambas:Instagram]



Fisik dan tenaga sang bunda benar-benar dikuras untuk berjuang demi anak-anaknya. Demi anak-anaknya mendapat kehidupan yang makmur. Kenangan menemani sang bunda membungkus kue, mengantar kue, dan mengantar ke pasar sehari-hari dilakukan Arda.

"Meskipun kadang saya ngomel-ngomel sebab mama saya ini selisih 200 perak seluruh pasar diputerin utk cari harga termurah, kala itu logika saya belum bersandar sepenuhnya, pdhl setelah belanja bahan, saya tetep diajak makan tahu tek telor makanan favorit saya, Lah selisih 200 perak td gmn ma kok tetap jajanin anaknya? Ya itulah seorang ibu," kenang Arda.

"Motor butut jadi saksinya, berangkat ke sekolah kadang masih ada tas di jok motor buat nenteng sayur, disaat teman2 SMP, SMA punya motor bagus2, motor saya pernah diledek spion berdoa. Maklum kadang sedih, remaja sedang berperang mencari jati dirinya," ucapnya.

Sebagai anak muda, ledekan karena kondisinya yang kekurangan membuat Arda sedih. Tapi, Arda kini sudah dikenal sebagai vokalis band yang populer.

Menemani sang bunda berjualan dirasakan Arda bukanlah aib. Semua penghasilan yang dia dan sang bunda dapatkan dari jualan halal bukan dari hasil mengemis atau mengiba.

"Ma, memori yg pernah kita jalani sangat membanggakan, kita hidup karena keringat kita bukan mengemis dan mengiba. Terima kasih sudah mengajari cara berjuang, justru itulah ilmu yg hrsnya dibekali ke anak bahwa hidup selalu harus diupayakan. Tenang disana ma, surga tempatmu, sebentar lagi lebaran, sumpah aku kangen lempermu yg selalu disisakan lebih dari orderan utk anak lanangmu, al fatehah," tutup Arda bersyukur dengan pengalaman yang diberikan sang bunda.




(pus/wes)

Hide Ads