Untuk para pebisnis dan entertainer seperti Inul Daratista, virus Corona sangat mengganggu perekonomian. Menurutnya, kondisi ini juga berimbas untuk para karyawan.
Inul terpaksa menutup sementara bisnis karaoke dan restorannya. Alhasil, semua karyawannya ada yang dirumahkan dengan kebijakan memberi pesangon atau gaji sebanyak 50 persen sampai 60 persen.
Menyoal opsi lockdown, Inul juga punya pendapat tersendiri.
"Mungkin bagi orang yang sangat kaya banget, duitnya ngalir, tidur sampai nggak bangun-bangun hartanya masih 7 turunan mungkin masih aman-aman, mungkin ya. Walaupun usahanya stuck di situ, bisa ditopang dengan tabungan," ungkap Inul Daratista kepada detikcom.
"Kalau seorang Inul perputaran duit, ekspansi bikin karaoke lagi, kalau perusaahaan punya stok uang, kita juga masih ada kerjasama dengan bank. Aku tetep saja mumet," imbuhnya.
Inul merasa, kalaupun harus ada lockdown semua harus tegas khususnya pemerintah. Jangan ada pilih kasih untuk siapapun.
"Kalau ada lockdown di Jakarta, wes sekiranya dikasih lockdown, dua minggu selesai. Pemerintah harus keras," tukasnya.
Jangan sampai ada yang benar-benar di rumah saja, tapi ada juga orang yang masih beraktivitas di luar selama lockdown. Hal itu tetap saja bisa membuat Corona menyebar.
"Kita udah di 'penjara' 2 minggu, nanti kalau kita keluar nyenggol orang yang (nggak disiplin atau masih aktivitas di luar selama lockdown dan ternyata ada yang positif) ya podo wae. Harusnya benar-benar tegas," ungkapnya.
"Pemerintah kalau mau lockdown ya lockdown semua, nggak peduli orang jual sayur, nggak peduli orang mobil Lamborghini tetap saja harus lockdown. Kalau nggak gitu ya masih ramai. Virus mah kayak nggak dianggap," tegas Inul.
Selama lockdown, Inul yakin pemerintah tetap memikirkan kesejahteraan masyarakatnya. Memang untuk hal yang satu ini, negara tak bisa seenaknya menggelontorkan uang dan tetap harus ada perhitungannya.
"Tapi kan nggak bisa juga uang negoro seenaknya diberikan ke rakyat. Kalau merata, kalau nggak, akan ada kesenjangan lagi. Anggaran negara harusnya dialokasikan ke orang kurang mampu," kata Inul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(pus/tia)