Inul Daratista membenarkan virus Corona merusak ekonomi. Bisnis-bisnisnya untuk sementara waktu tutup sampai waktu yang belum ditentukan.
"Sebenarnya kalau ngomongin itu akan merusak ekonomi kita iya. Tetapi, yang lebih utama lagi adalah kemanusiaan kita. Jadi itu aja sih," buka Inul Daratista saat berbincang dengan detikcom melalui sambungan telepon.
Inul Daratista berusaha berdamai dan melihat kenyataan tidak hanya untuk dirinya. Pandemi Corona tidak saja merusak ekonominya, tapi juga semua pengusaha di seluruh dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ngomongin kerugian ini kan pandemi, hampir semua di dunia mengalami krisis ekonomi yang sangat parah. Tetapi, di sisi yang lain masa saling membunuh satu sama lain," tuturnya.
"Jadi, ya memang bagi aku nggak ada masalah karena semua orang akan merasakan hal yang sama. Mau miskin mau kaya semuanya pasti akan mengalami keuangan yang amburadul. Cuma bagaimana kita menyikapinya, ini adalah kasus dunia dan kita semua nggak ingin berlama-lama seperti ini dan nggak mau dianggap ini adalah karma dari Tuhan," tambah Inul Daratista.
Pemasukannya yang seret tentu membuat Inul Daratista harus putar otak. Pastinya semua orang juga menginginkan semua kondisi kembali normal.
Inul Daratista juga tak mau egois tetap nekat buka usahanya di tengah pandemi Corona. Terlebih karyawannya kebanyakan adalah kepala keluarga dan tulang punggung untuk keluarga.
Nekat buka bisnis di tengah pandemi Corona sama halnya Inul merasa membunuh karyawannya.
"Nggak mungkin saya mau membunuh karyawan saya juga. Secara pegawaiku usianya 20 sampai 30 tahun, mereka menghidupi keluarganya. Ada aku ngangkat anak-anak pegawaiku arek-arek sing SMP ada SMA, ya kalau mereka kena virus, mereka pulang kena ibu bapaknya, akhirnya meninggal aku yang tanggung jawab," ucapnya.
"(Tanggung jawabnya) lebih besar lagi, daripada kayak gitu mending tutup semuanya. Jadi risiko ditanggung masing-masing," ungkap Inul Daratista.
(pus/wes)