Teddy menceritakan, Lina, baru selesai liburan ke Cipanas bersama anak-anaknya dengan Sule. Saat pulang, Teddy, mengatakan tak ada sedikit pun Lina mengeluh.
"Happy aja bahagia. Ditanya capek nggak, nggak. Pulang malah 'Sini peluk Dede Ridwan,'. Saya sama si kecil karena Bunda Linanya mau tiduran di sini (di salah satu ruangan rumahnya) sekalian pasang kasur, kan si kecil suka ganggu ibunya, saya bawa dari jam 6 sampai jam 12 (malam). Saya kira Bunda Lina kecapekan," cerita Teddy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jam 12, (Bunda Lina) bangun mau salat Isya udah beres kok langsung nengok si Dede di dalam, lihatin si kecil. Ini ada kilah-kilah apa tidur di samping, digendong. Kalau malam giliran saya, kalau siang atau pagi giliran Bunda Lina, momennya itu kayak ya nggak disangka mau pergi jauh," sambungnya.
Saat terbangun dini hari, Lina sempat merasa lapar. Ada kekasih Putri Delina yang membawakan makanan. Selain makan, Lina juga meminta tolong untuk dibuatkan teh hangat.
"Ibaratnya ada pacarnya Neng Putri di sini belum tidur, dibawain makan. Bilang bikinin teh hangat dong, makan, habis sampai setengah lima itu azan subuh, lihat si Dede mau mimi, saya langsung deketin si kecil, 'Biar saya gendong dulu,'. Saya taruh aja udah itu salat subuh, langsung salat subuh, saya bikin susunya, masih di situ, (Lina) langsung pingsan," tuturnya.
Teddy awalnya mengira Lina mengantuk. Teddy berusaha membangungkan Lina tapi tak berhasil. Sampai akhirnya memanggil asisten Lina dan Putri Delina.
"'Pak ibu pingsan lagi. Teh ibu pingsan.' Kita barulah ke rumah sakit terdekat, cuma tujuh menit, di sana dokter bilang udah nggak ada," ungkap Teddy.
"'Dok tadi cuma pingsan.' saya bilang gitu. Perjalanan juga nggak macet, tepatnya jam 5 pagi meninggal. Saya masih sama Neng Putri, Neng Putri pingsan," tukasnya.
(pus/wes)