"Rumah kebanjiran ya sudah mau gimana hujannya gila begitu," ujar Roy Marten Saat dihubungi wartawan.
"Barang-barang untung masih banyak orang, ada beberapa teman-teman Gereja yang pada tahun baruan di rumah ikut naikin (barang-barang) ke lantai 2, tapi beberapa perabotan nggak bisa selamat ya, ya hancurlah ya. Terutama perabotan, tapi TV nggak apa-apa," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama, Pak Anies soal Nabi Nuh itu hoaks, Pak Anies nggak pernah ngucapin. Yang kedua saya nggak bermaksud untuk nyalahin siapa-siapa," ujarnya.
"Saya bercanda aja, ini lo kayak gini kondisi rumah saya. Nggak pengin nyalahin siapa-siapa, karena itu bencana alam. Mau salahin siapa?" sambungnya lagi.
Dalam video yang diunggah Roy Marten di media sosial, ia memang tampak santai. Bukan tanpa alasan, ayah Gading Marten itu masih berusaha mengambil sisi positif dari kejadian banjir yang menimpanya.
"Satu hal, jangan hitung yang hilang tapi syukuri yang dapat. Ya kalau 365 hari hidup damai sejahtera, sehari kebanjiran ya fair lah saya kira. Berpikir positif aja begitu," tutup Roy Marten.
Dalam video yang beredar, Roy tidak menyalahkan siapa-siapa. Tapi secara jelas bahwa Roy memang menyebut Nabi Nuh dan Anies. Tapi video itu telanjur diduga bernada satir.
"Saya baru percaya pada Pak Anies Baswedan bahwa Nabi Nuh saja tidak bisa mengatasi banjir apalagi saya. Ini kondisi rumah saya seperti kolam," ucapnya lalu terkekeh.
"Hadiah tahun baru, meja-meja terampung, kursi lenyap," sambung Roy Marten sembari memperlihatkan rumahnya yang sudah tertelan banjir.
(dal/dal)