Kepada detikcom, penulis dan pengusaha itu mengatakan saat itu kondisinya masih labil. Dita berpikir orang tuanya bercerai karena tak sayang dengannya.
"Padahal masalah orang dewasa nggak bisa melanjutkan hubungan itu complex dan waktu seumur muda itu aku nggak ngerti bahwa relationship is so complicated and dua orang bisa sangat mencintai tapi emang nggak cocok untuk jalan bareng-bareng," tutur Dita lewat pesan singkat, Jumat (20/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penulis buku 'Dignity' itu berusaha bangkit dengan selalu berdoa. Dita Soedarjo berusaha berdamai dengan diri sendiri dan memahami kekurangan pada dirinya.
"Cinta Yesus buat aku itu tiada batas, manusia semua ada batasnya dan manusia nggak ada yang sempurna. Saya aja jadi anak nggak sempurna masa mau mengharapkan orang tua saya sempurna?" ungkapnya.
"Dan saya belajar bahwa anak kecil itu nggak boleh sok tahu ya karena kita cuman melihat sudut pandang kita, kita nggak tahu apa yang orang tua kita hadapi sebenernya, cobaan dan godaan, mereka punya cara pandang masing-masing," jelas Dita.
Dalam bukunya Dita juga menuliskan ungkapan selamat datang kenyataan. Setiap anak harus selalu berdoa dan memakai logika jika bertindak.
"Orang tua masih cinta banget sama kita kita harus bersyukur. Apapun yang terjadi sama orang tua kita, nggak bisa menghambat masa depan kita," tukas Dita Soedarjo.
(pus/dar)