Jakarta -
Giovanni Tobing namanya dikenal sebagai salah satu pemain sinetron. Menjadi seorang mualaf, membuat Giovanni menyimpan banyak pertanyaan.
Bintang sinetron 'Orang Ketiga' itu pun mengikuti Kajian Musawarah bersama ustaz Abdul Somad. Dia pun bersyukur di kali pertamanya mengikuti kajian, langsung mendapat kesempatan untuk bertanya ke ustaz Abdul Somad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah doa saya dijabah mau tanya sama ustaz, ini pertama saya ikut pengajian musyawarah langsung diberi kesempatan untuk bertanya. Saya seorang mualaf, saya memeluk Islam setelah menikah saya merasa Islam adalah agama yang luar biasa," ungkap Giovanni Tobing dilihat dalam channel Vertizone TV, Kamis (5/9/2019).
"Sebelum memeluk Islam, saya ke gereja setahun sekali saja sudah bersyukur tapi saya bertransformasi menjadi lebih baik untuk salat lima waktu dan lain-lain," pungkasnya.
Giovanni merasa harus mendalami lagi dan belajar tentang Islam. Hal itu dia rasakan ketika sang anak bertanya kepadanya soal surat-surat pendek di Al Quran.
"Saya harus mulai belajar tentang Islam, ini adalah keresahan hati yang mungkin juga dirasakan saudara saya yang mualaf. Bagaimana kita memilih guru yang benar? Caranya memilih guru untuk memandu kita tidak berada di jalan yang salah, bagaimana kita tahu guru kita benar?" tanya Giovanni.
Dia juga bertanya tentang mazhab apa yang cocok untuknya. Dalam Islam ada lebih dari satu mazhab.
Mendengar pertanyaan dan cerita Giovanni Tobing, ustaz Abdul Somad pun memohon didoakan.
"Mas Gio yang catatan amalnya masih bersih ketika menghadap Allah mungkin catatan dosa saya jauh lebih banyak. Jangan lupa doakan saya, doakan kami, doakan kita semua," ucap Abdul Somad mengawali pembicaraan untuk menjawab pertanyaan dari Giovanni Tobing.
Menjawab semua pertanyaan Giovanni Tobing, ustaz Abdul Somad memberikan banyak contoh.
"Pertama, bahwa dalam Islam tidak ada hollyman setelah Nabi Muhammad SAW. Tak ada manusia yang antikritik, yang tak mau diperbaiki, tak mau diluruskan. Makanya ketika Umar bin Khattab jadi khalifah dia menangis. Kenapa? Khawatir ketika dia melakukan kesalahan tidak ada sahabat yang bisa meluruskan dia. Karena dia sekarang punya jabatan tinggi dia takut tak ada sahabat yang tidak meluruskan," paparnya.
"Abdul somad manusia biasa bisa benar bisa salah. Mesti ada aturan kalau tidak ada aturan akan kacau balau," lanjut ustaz Abdul Somad.
Memilih guru yang baik, menurut ustaz Abdul Somad carilah mereka yang mengikuti aturan Islam. Dalam Islam aturannya Al Quran. Tidak sesuai dengan Al Quran, menyalahi sunnah, tidak ikut fatwa ulama bisa fatal.
"Standarnya Al Quran, sunnah, dan ikut ulama," tegasnya.
Bicara mazhab, ada tiga mazhab yang dihadapkan, mazhab syafii, mazhab hanafi, dan mazhab mailiki. Dari masing-masing mazhab itu punya berbeda-beda pandangan.
"Orang awam tak punya mazhab, mazhab gurunya apa itulah mazhab yang dia pakai. Dalam hal ini kita ikut dengan guru kita, yang selamat dari syirik, selamat dari bid'ah, selamat dari kesesatan, dan kita tenang beramal," ungkapnya.
"Saya pilih mazhab syafii, ketika saya pakai mazhab syafii saya tenang," jelas ustaz Abdul Somad dan menjelaskan dirinya tidak juga menyalahkan mazhab-mazhab lainnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman