"Rasanya sulit bangun tidur dengan perilaku yang benar ketika kau terbebani oleh hidup, masa lalu, pekerjaan, tanggung jawab, emosi, keluarga, keuangan, hubungan dengan orang lain. Kadang sampai pada titik di mana kau tak ingin hidup lagi. Ketika kau merasa tak akan ada yang berubah. Aku bisa bersimpati pada kalian semua. Aku tak bisa mengubah cara pikirku," tulis Justin.
Semua terjadi ketika di usianya yang masih muda, Justin Bieber menjadi salah satu musisi paling populer di dunia. Ia bisa mendapatkan apa pun yang ia minta, dan diberikan akses atas segalanya yang tak terbatas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku berubah dari salah satu orang yang paling dicintai di dunia, menjadi orang yang paling dihujat, dihakimi, dan paling dibenci di dunia. Kau mungkin menyadari banyak musisi yang sedang menjalani tur mengonsumsi narkoba, dan aku percaya itu semua disebabkan oleh kesulitan mereka mengatur pasang surut yang terjadi sebagai seorang musisi," lanjutnya.
Justin Bieber pun mengaku juga mulai mengonsumsi narkoba di usia 19 tahun. Hal tersebut menyebabkan dirinya melakukan hal-hal buruk, termasuk tak menghormati perempuan dan cepat marah.
Namun pada akhirnya, Justin Bieber bersyukur karena sepanjang karier dan hidupnya, masih ada orang-orang yang selalu memberi semangat. Apalagi setelah menikah, banyak hal positif yang didapatkannya.
"Sekarang aku menjalani musim terbaik dalam hidupku, yaitu pernikahan! Yang mana merupakan tanggung jawab yang luar biasa. Kau belajar bersabar, saling mempercayai, berkomitmen, kebaikan, kerendahan hati, dan semua hal yang membuatmu menjadi pria yang lebih baik," pungkasnya.
(dal/nu2)