Belum lama ini, akibat kasus itu, Kak seto mendatangi rumah Nikita Mirzani guna melihat psikologis anak. Dari hasil melihat Azka, Kak Seto, menurut Fahmi, memberikan surat tentang kondisi Azka.
"Subyek (Azka) juga tampak sangat akrab serta sayang terhadap ibunya (Nikita Mirzani). Jadi nggak ada kejadian atau hal-hal yang menghawatirkan Azka, justru akan sangat berbahaya dan berakibat trauma yang berkepanjangan apabila Azka dijadikan dan dilibatkan dalam proses hukum," kata Fahmi Bachmid kepada detikHOT, Minggu (25/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah Sajad Ukra melaporkan, Nikita mempolisikan balik ke Polda Metro Jaya pada 2 Desember 2018 dengan dugaan tindak penelantaran anak. Fahmi menuturkan adanya laporan Sajad Ukra membuat hati Nikita sakit.
"Urusan ini sudah membuat luka hati Nikita dan berimbas ke anaknya juga. Anak itu bukan objek. Anak adalah makhluk hidup yang punya hak asasi, jangan diperlakukan seperti benda atau objek sengketa," tegas Fahmi.
Sajad Ukra pun melalui kuasa hukumnya tim Elza Syarief, mengatakan kliennya hanya ingin bertemu anak. Sajad pun tak ingin merebut hak asuh anak yang sudah didapatkan oleh Nikita.
Dengan adanya penjelasan tersebut, Fahmi sebagai kuasa hukum menyerahkan sepenuhnya kepada Nikita Mirzani untuk membuka pintu damai. Fahmi berharap tak ada paksaan terhadap masalah anak Nikita dan Sajad.
"Hal damai atau tidak urusan Niki. Tapi satu hal yang harus dipahami. Ini masalah makhluk hidup, yakni anak yang berusia lima tahun, bukan objek sengketa atau harta benda. Jangan pakai ilmu paksa atau eksekusi dalam menyelesaikannya," tegas Fahmi Bachmid.
(pus/mau)