Kronologi Arie Untung Tertipu Pria yang Diduga Pablo Benua

Kronologi Arie Untung Tertipu Pria yang Diduga Pablo Benua

Febriyantino Nur Pratama - detikHot
Kamis, 18 Jul 2019 20:05 WIB
Foto: Arie Untung (rio/detikhot)
Jakarta - Arie Untung punya masalah dengan pria yang diduga Pablo Benua. Ia mengaku merugi lebih dari Rp 600 juta padahal tadinya untuk dibelikan sebuah mobil sebagai hadiah untuk istrinya Fenita Arie.

Inilah kronologi versi pihak Arie Untung yang diungkapkan oleh pihak pengacaranya Milano Lubis dan Teguh Putra.

"Kronologis saya ceritakan jadi awalnya tahun 2017 arie ini dikontaklah sama orang ini kemudian timbulah perjanjian sewa menyewa untuk mobil. Kemudian sewa menyewa itu sebelum setahun mobil itu diambil. Pada waktu itu, Arie dijanjikan mobilnya Alphard. Tidak sampai setahun mobilnya ditarik dijanjikan Alphard yang baru," kata Teguh Putra di kantornya Kawasan Brawijaya, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian mobil yang dijanjikan itu tak datang, justru digantikan dengan mobil tipe lain. Masalah pun tak kelar, rupanya mobil jenis Fortuner tersebut bodong.

"Ternyata tidak datang juga Alphard yang baru. Arie tagih mana mobil pengantinnya, akhirnya datang lah mobil Fortuner, ini juga jadi masalah karena waktu itu tidak ada STNK-nya. Jadi tidak bisa dipakai," tambah Teguh.

Dalam acara Hijrah Fest pertama, Arie sempat ditangkap polisi karena rupanya mobil tersebut berplat nomor palsu.

"Jadi waktu itu kalau nggak salah, acara hijrah fest yang pertama. Arie itu kemudian ditangkap di tengah jalan, ditangkap karena platnya juga palsu, bodong," bebernya.

Hingga kini, Arie terus menagih pihak yang diduga Pablo Benua tersebut. Jika tak ada itikad baik, pihak Arie akan membawa masalah ini ke ranah hukum.

"Sampai sekarang, kita minta mobil pengganti tapi tidak ada. Akhirnya kita putuskan mana ganti rugi kembalikan semuanya. Itu lah sampai sekarang dari mulai 2018, sampai sekarang tidak ada itikad baiknya. Itulah yang jadi masalahnya," bebernya.

Memang awalnya Arie tak curiga. Karena saat itu penjualan mobil tersebut ada embel-embel tanpa riba.



"Memang awalnya kenapa Arie mau karena kemasannya bagus banget, karena mobil tanpa riba kalau nggak salah judulnya," kata Milano.

Milano memang dinilai sang klien sedang proses berhijrah. Sehingga, Arie terkena tipu daya beli mobil tanpa riba tersebut.

"Makanya Arie tertarik karena kan Arie kan udah hijrah waktu itu, memang permasalahan ini karena ada tergerak, memang ada tipu daya sebenarnya, kalau secara hukumnya," kata Milano lagi.

Meski merugi hingga Rp 600 juta, Arie masih yakin akan ada penyelesaian dari pihak yang kabarnya adalah perusahaan showroom mobil milik Pablo Benua tersebut. Bahkan Arie menyebut pihak yang merugikan itu masih diberikan hidayah.

"Tapi ginilah intinya, kami masih membuka peluang kemudahan saudara kita ini. Kalau kata Arie, masih diberikan hidayah, bisa cepat menyelesaikan masalah ini karena udah lama," imbuhnya.

"Tapi kalau memang tidak selesai juga, kita mau nggak mau ambil langkah hukum," pungkas Milano.




(fbr/nu2)

Hide Ads