Pelawak Qomar, dari Guru hingga Tersangkut Pemalsuan Ijazah

Pelawak Qomar, dari Guru hingga Tersangkut Pemalsuan Ijazah

Virgina Maulita Putri - detikHot
Rabu, 26 Jun 2019 11:52 WIB
Pelawak Qomar, dari Guru hingga Tersangkut Pemalsuan Ijazah/Foto: Imam Suripto
Jakarta - Pelawak Nurul Qomar sedang menjadi perbincangan. Pasalnya pria yang juga politisi ini sedang tersangkut kasus pemalsuan ijazah S-2 dan S-3 untuk menjadi rektor di Universitas Muhadi Setiabudhi (Umus) Brebes, Jawa Tengah.

Rupanya sebelum tersangkut kasus ini, Nurul Qomar memiliki jejak karir yang beragam. Walau lebih dikenal publik sebagai pelawak, ia rupanya sempat jadi pengajar juga. Berikut sepak terjang Nurul Qomar sebelum tersangkut kasus pemalsuan ijazah.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Awal Karir

Qomar merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara pasangan KH. Achmad Yusri dan Hj. Siti Choridah. Ia sempat menempuh pendidikan di Universitas Krisnadwipayana Jakarta.

Sebelum menjadi pelawak, Qomar mengawali karirnya sebagai pengajar. Pria kelahiran 11 Maret 1960 ini sempat menjadi kepala sekolah di TK/SD Widuri Indah di Jakarta pada tahun 1985-1987.

Walau pada tahun 1990-an ia mulai aktif menjadi pelawak, ia masih sempat mengajar. Pada tahun 2000-2001 ia masih mengajar mata pelajaran Sosiologi dan Antropologi Budaya di SMU Muhammadiyah Cirebon.

2. Karir di Dunia Komedi

Qomar mulai menjajal peruntungannya di dunia komedi dengan mendirikan grup lawak Tomtam saat ia masih berusia 16 tahun bersama H. Kimung, H. Anwar (Ogut), dan H. Firman. Grup ini bertahan hingga tahun 1990.

Nama Qomar mulai melejit ketika ia mendirikan grup lawak Empat Sekawan bersama Derry, Ginanjar, dan Eman pada tahun 1991. Bersama grup komedi inilah baru Qomar mulai sering muncul di layar kaca.

3. Karir Politik

Setelah sukses menjadi pelawak, Qomar pun terjun ke dunia politik. Suami dari Siti Mariyam ini memutuskan maju menjadi calon legislatif dari DPR RI pada tahun 2004.

Qomar pun berhasil terpilih menjadi anggota Komisi X DPR RI 2004 dari fraksi Partai Demokrat. Pada tahun 2009, ia kembali terpilih menjadi anggota DPR RI untuk posisi yang sama hingga tahun 2014.

Pada Pemilu 2019, Qomar kembali maju menjadi calon legislatif. Ia bergabung dengan Partai NasDem dan bertarung di Dapil VIII Jawa Barat untuk memperebutkan kursi DPR RI.



4. Sempat Maju Jadi Kepala Daerah

Tidak hanya berkarir di badan legislatif, Qomar juga sempat mencalonkan diri menjadi kepala daerah. Pada tahun 2013 ia maju dalam Pemilihan Bupati Cirebon bersama H . Subban yang didukung oleh partai Demokrat dan Gerindra. Sayangnya, pasangan ini kalah dalam putaran pertama.

Qomar pun kembali mencoba peruntungannya untuk menjadi kepala daerah pada tahun 2018. Kali ini ia maju dalam Pemilihan Bupati Cirebon sebagai wakil dari Muhammad Lutfi yang didukung oleh partai NasDem dan PKB. Rupanya Qomar masih belum beruntung dan percobaan keduanya juga gagal.

5. Rektor Umus Brebes

Pada 9 Februari 2017, Qomar dilantik sebagai Rektor Umus Brebes. Namun, belum genap setahun, tepatnya pada bulan November 2017, Qomar mengundurkan diri dari posisinya di universitas.

Hal ini karena Qomar menuliskan dalam CV saat melamar bahwa ia telah lulus S2 dan S3 saat melamar posisi rektor. Tapi saat Umus mengadakan wisuda mahasiswanya pada November 2017, Qomar tidak bisa menunjukkan ijazahnya.

Hingga akhirnya polisi mengungkap bahwa kampus Umus, Brebes melaporkan kasus pemalsuan ijazah oleh Qomar. Qomar kemudian ditangkap di rumahnya Senin (24/6/2019) semalam. Namun Qomar dilepaskan dengan alasan kesehatan pada Selasa (25/6/2019).

Lebih lanjut menurut Kasat Reskrim Polres Brebes, AKP Triagung Suryomicho, ijazah yang dipalsukan oleh pelawak Qomar adalah ijazah dari salah satu universitas di Jakarta. Dedengkot grup lawak Empat Sekawan yang juga politisi ini dinilai melanggar Pasal 263 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.


Pelawak Qomar, dari Guru hingga Tersangkut Pemalsuan Ijazah
(vmp/nwy)

Hide Ads