Meski telah dengan cepat beradaptasi dengan berbagai aturan kerajaan, rupanya Meghan masih merasa kesulitan dalam mengikuti dan mengerti beberapa aturan kerajaan tertentu.
"Meghan merasa beberapa aturan kerajaan sulit untuk dimengerti, seperti bagaimana sang Ratu lebih menyukai wanita yang mengenakan gaun dan rok dibandingkan celana, dan sering kali bertanya kepada Harry mengapa hal-hal harus dilakukan dengan cara tertentu," ujar seorang sumber kepada PEOPLE.
"Saya rasa dia (Meghan) merasa frustasi dari waktu ke waktu, namun ini adalah kehidupan barunya, dan dia harus mengatasi hal itu," tambah sang sumber.
Melangkah ke dalam sebuah dunia yang baru tentunya bukan sebuah perkara yang mudah. Meghan yang juga merupakan seorang feminis harus mendarat pada laman berita utama ketika Senator Catherine Noone menyatakan bahwa Meghan 'puas dengan hasil' dari referendum Irlandia yang melegalisir aborsi.
Anggota keluarga kerajaan biasanya menghindari diskusi mengenai politik untuk menghindari kontroversi dan sang Senator pun telah menghapus pernyataan yang ditulisnya.
Meski Disebut Langgar Protokol, Meghan Markle Panen Pujian:
"Itu adalah contoh dari kenaifan Meghan. Di dalam keluarga kerajaan mereka berbicara dengan bebas, dan semua orang tahu aturannya. Dia belajar dengan cara yang keras bahwa kau tidak bisa mempercayai siapa pun di luar lingkaran kerajaan," ujar seorang konsultan sejarah dan penulis biografi kerajaan, Robert Lacey.
Meski masih kesulitan dalam mengikuti beberapa aturan kerajaan, tentunya Meghan masih dikelilingi dengan orang-orang yang mendukung dirinya. Terutama Pangeran Harry, selaku suami yang dicintainya.
"Kau dapat melihat pendekatan Pangeran Harry yang secara langsung, mengarahkan, dan membantunya," ujar fotografer kerajaan, Mark Stewart.
(ken/ken)