"Anda bisa bayangkan, berapa tahun dia bisa me-recover psikisnya. Damai, sebagai manusia kalau orang minta maaf kami terima. Tapi anak saya ini, saya besarkan 19 tahun dengan effort, dengan tenaga dan pikiran, dengan energi dan tata krama. Tiba-tiba dirusak hanya gara-gara orang mencoba memaksa dia mengaku," sesalnya saat ditemui di Gedung Sentra Pelayanan Propam Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (17/7/2017).
Axel mengalami luka memar cukup parah di sekujur tubuhnya. Ia disebut lari ketika akan ditangkap oleh polisi sehingga menimbulkan penganiayaan itu.
Jeremy Thomas memperlihatkan foto Axel mengalami luka berat Foto: Noel/detikHOT |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya rasa ini harus berlanjut karena saya tak mau melakukan pembiaran dan tak mengambil sikap terhadap yang namanya penganiayaan, pengeroyokan, pelucutan barang-barang dengan kekerasan dan penyekapan. Karena waktu saya bertemu di situ, saya tak melihat surat apapun atau kartu anggota," tuturnya.
(hnh/nu2)












































Jeremy Thomas memperlihatkan foto Axel mengalami luka berat Foto: Noel/detikHOT