Dikatakan sang suami, sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Shinta sempat berkunjung ke kantor PARFI.
"Kalau gejala sakit maag memang ada riwayat, tapi tidak terlalu mengganggu dia. Meninggal jam 7.10 malam. Pergi ke PARFI mau naik motor dia kan senang naik motor, tapi akhirnya saya suruh naik mobil. Itu dia sore izin sama saya, mau ke PARFI ketemu teman-teman katanya. Tapi saat itu dia tidak dalam keadaan sakit. Dia pergi saya di rumah," ujar Abdul saat ditemui di Rumah Sakit MMC, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (20/9/2016) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai di sini (rumah sakit), dokter belum sempat ngomong apa-apa, langsung dipompa jantungnya nggak berapa lama kemudian dokter bilang ibu sudah nggak ada," jelas Abdul lemas.
Abdul juga mengatakan sama sekali tidak memiliki firasat apapun akan kepergian sang istri tercinta.
"Pagi tadi dia sangat menyenangkan, ceria sekali. Tiga hari ini saya lihat dia begitu cantik sekali. Bahkan perasaan saya seperti pengantin baru. Sudahh 30 tahun hidup bersama, dia istri yang sangat baik dan tabah," urainya.
Jika tak ada aral melintang, jenazah Shinta akan dimakamkan hari ini di TPU Karet Bivak.
(wes/dal)