Dijelaskan oleh Jaeni Sukandar, kakak Budi, tidak ada pesan terakhir yang ditinggalkan untuk keluarga. Namun di akhir hidupnya, Budi bisa bercanda dan tetap menolak untuk pergi ke rumah sakit.
"Nggak ada pesan karena memang dia nggak sadarkan diri. Sempat ada respons tapi dia drop lagi," kata Jaeni yang ditemui di kediamannya di Bekasi petang ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Sambil tiduran, matanya merem, kondisinya nge-drop, dia malah bilang 'Awas lo ya kalo bawa ke RS, kita berantem aja'," kenang Jaeni.
Sudah sejak Selasa pekan lalu kondisi Budi Anduk semakin menurun. Hari ini Budi meninggal sekitar pukul 14:45 WIB di RS Dharmais. Sebelum dibawa ke sini, menurut Jaeni sudah pernah ada pemeriksaan ke beberapa rumah sakit di Cirebon dan Jakarta.
"Pasca lebaran, dia ada keluhan nafas. Dibawa ke RS Cirebon, diperiksa dokter bilang ada kanker. Saat itu sudah ada cairan dan dilakukan penyedotan. Pulang dari Cirebon ternyata masih sama. Dibawa lagi ke RS Pasar Rebo untuk dilakukan penyedotan lagi," kisahnya.
Namun sayang Budi Anduk tidak terselamatkan. Kanker paru-paru yang diidapnya merenggut nyawa sang komedian yang dikenal rajin beribadah itu.
(ron/ron)