Hal tersebut dituliskan oleh Peter Pomerantsev dalam buku bertajuk 'Nothing Is True and Everything Is Possible'. Sang jurnalis menginvestigasi kematian Ruslana dan mengklaim sang model tergabung dalam sekte tersebut.
Dalam bukunya, Peter mengungkapkan sesi pelatihan sekte tersebut ialah mempermalukan kehidupan para pengikut dengan mengkritik masalah yang terjadi di masa lalu. Ia menyebut pelatihan tersebut sebagai kegiatan yang 'manusiawi'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ruslana adalah tipikal seorang korban. Kadang lebih baik bunuh diri daripada tak bisa berubah," tulisnya seperti dikutip dari People, Rabu (19/11/2014).
Peter bisa menulis mengenai hal tersebut bukan tanpa bukti. New York Daily News mengklaim sang jurnalis adalah salah satu anggota dari sekte tersebut.
(dal/nu2)