Bagi sebagian orang, mungkin pernyataan Nino itu terlalu berlebihan. Tetapi fanatisme terhadap klub sepakbola yang memiliki kostum kebanggaan berwarna merah itu sudah tumbuh sejak ia kecil.
"Gue ngefans dari TK. Semua keluarga besar gue juga fans," ucapnya ketika ditemui usai konferensi pers pertandingan Liverpool FC VS Indonesia di Nutz Culture, Senayan City, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang membuat Nino menyukai klub Liverpool adalah semangat kebersamaan dan loyalitas dari para penggemar. Meskipun beberapa tahun terakhir klub kebanggaannya seret gelar juara, tetapi Nino tetap setia.
"Mereka punya punya jargon "You'll Never Walk Alone", apapun dilakukan bersama-sama, saya rasakan sama keluarga saya," ucapnya antusias.
Musisi kelahiran Jakarta, 21 November 1987 itu mengaku sudah pernah menonton langsung pertandingan di stadion kebanggan Liverpool, Anfield. Tetapi karena saat itu Nino masih kecil, ia mengaku tak terlalu merasakan nuansa magis stadion Anfield yang terkenal.
Lalu, apa hal tergila yang pernah ia lakukan sebagai liverpudlian?
"Nonton Liverpool vs MU, di MU cafe, dan pakai jersey Liverpool. Tapi itu dulu," ucapnya seraya tertawa.
(ich/ich)