Detektif Orlando Martinez, penyidik kematian MJ dari kepolisian Los Angeles mengungkapkan hal tersebut. Martinez mendapatkan fakta tersebut setelah melalui sejumlah interogasi dan pemeriksaan alat bukti yang ada.
Berdasarkan interogasi yang dilakukan dirinya dan tim penyidik, Martinez mendapatkan bukti kalau MJ setiap malamnya sejak Mei 2009 rutin disuntik Propofol sebanyak 50 miligram ditambah obat yang bernama Lidocaine. Penyuntikan Propofol dilakukan oleh dokter pribadi MJ, dr. Conrad Murray, demikian detikhot kutip dari CNN.com, Rabu (26/8/2009).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merasa lelah, MJ, menurut Murray meminta dosis Propofol yang lebih banyak. Murray pun menurutinya.
Murray mengaku kepada polisi kalau dirinya sudah mengingatkan MJ kalau penggunaan Propofol yang berlebihan sangat berbahaya. Murray pun lalu memberikan Lorazepam dan Midazolam, obat pengganti Propofol pada 22 Juni 2009, atau 3 hari sebelum MJ meninggal.
Untuk 2 hari pertama, Lorazepam dan Midazolam berhasil membuat MJ terlelap. Namun saat diberikan pada 24 Juni itulah, kedua obat itu tidak mempan.
MJ ditemukan meninggal karena gagal jantung di kediamannya di Holmby Hills, California. MJ menghembuskan nafas terakhir di usia 50. Pada 3 September 2009, jenazahnya menurut rencana akan dikebumikan. (fjr/fjr)