Manga Hunter x Hunter kembali menjadi sorotan sejak kemarin. Setelah kesekian kalinya hiatus, tiba-tiba saja beredar akhir cerita atau ending dari komik yang diciptakan oleh Yoshihiro Togashi.
Ending itu bermula dari cuitan Fandom bernama @pewpiece di X (dahulu bernama Twitter). Dia menerjemahkan publikasi video pengumuman ke dalam bahasa Inggris, yang kini telah disukai lebih dari 22 ribu dan dikomentari ratusan orang di X.
Mangaka Yoshihiro Togashi membuat pengumuman mengejutkan. Suami dari pencipta Sailor Moon itu telah menyiapkan tiga skenario berbeda untuk mengakhiri kisah cerita Gon Cs. Endingnya diberikan label A, B, dan C.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya juga telah melakukan survei kepada pembaca, antara yang puas dan tidak puas. Ending skenario A kemungkinan besar puas mencapai 80 %. Hasil survei skenario B juga hampir sama dengan A, untuk skenario C yang merasa tidak puas mencapai 90 % namun itu adalah pilihan terbaik bagi idealisme saya," tulis Yoshihiro Togashi.
Tapi Yoshihiro Togashi secara tegas memberikan gambaran kondisinya. Dia juga telah membuat skenario D sebagai salah satu pilihan lainnya.
"Jika takdir membawaku tidak bisa menyelesaikan manga ini sampai berakhir. Saya akan bahagia jika kalian (para pembaca) memaafkan aku karena skenario D ini," tulisnya.
Sebelumnya di awal Oktober, Hunter x Hunter sempat comeback dengan bab terbaru usai 10 bulan hiatus. Selama ini sang mangaka memang mengeluhkan mengenai kondisi kesehatannya yang semakin memburuk. Hunter x Hunter pun pernah hiatus selama hampir 4 tahun lamanya.
Selama 10 tahun lamanya, manga Hunter x Hunter telah berlangsung Arc Succession Contest dan telah terbit sebanyak 52 bab. Bahkan cerita di dalam Arc ini sempat terjeda empat tahun antara bab ke-390 dan bab 391 yang terbit pada 24 Oktober 2022.
Di akhir pengumuman, Yoshihiro Togashi memberikan penjelasan ending manga Hunter x Hunter dengan skenario label D. Beginilah ending Hunter x Hunter versi skenario D, seperti yang diterjemahkan redaksi ke dalam bahasa Indonesia:
Di tepi danau, ada seorang perempuan bernama Jin yang memegang pancingan, dia berdiri tanpa bergerak. Tiba-tiba, ujung pancingnya bergetar, Jin terkejut, berseru, "Aku berhasil! Aku menangkap sang penguasa danau!"
Dia dengan mahir mengangkat sang penguasa danau ke bahunya dan berdiri di depan seorang perempuan, berkata, "Seperti yang telah aku janjikan, aku menangkap sang penguasa danau, Bu!" Jin mendekat ke wanita tersebut dan dengan penuh semangat menyatakan, "kamu tidak bisa bicara apa-apa lagi. Kamu harus menjadi seorang pemburu."
Perempuan itu mengangguk. Jin yang masih membawa sang penguasa danau di bahunya, berjalan pergi. Ibunya berkomentar kepada suaminya bahwa mimpi Jin adalah untuk tidak pernah meninggalkan pulau itu dan mewarisi tempat mereka. Ayahnya setuju sambil tertawa, dan ibunya merasa tidak puas lalu berkata, "Mungkin keinginannya akan berubah nanti. Tapi aku ingin tahu, kamu dan Jin, mengapa kalian seperti ini? Pasti karena darah nenek Mito dan nenek Noko."
Wanita itu tampaknya tidak menyadari bahwa nenek Mito dan nenek Noko tidak memiliki hubungan darah dengan sang ayah, dan ayahnya tersenyum seolah mengetahui. Wanita itu lalu mengekspresikan rasa tidak sukanya. Lalu berkata, "Tapi kakek Gon adalah pemburu terkenal dan gadis ini suatu hari akan meninggalkan pulau itu."
Jin lalu bersikeras, "Aku tidak akan pernah pergi!" dengan tegas ia menanggapinya, padahal ia berada di tengah hutan. Ayahnya tertawa dan berkata, "Kamu memiliki pandangan yang tajam."
Pemandangan berganti ke toko yang sedang melakukan pekerjaannya dari Mito. Sang penguasa danau telah dipotong dengan rapi, dan bagian dalamnya telah disortir. Sambil bekerja, Jin berpikir dalam hati, "Ibu tidak pernah mengerti. Ketika kakek berbicara dengan gembira tentang kenangannya menjadi hunter, nenek Noko diam-diam pindah dari tempat duduknya. Setiap kali kakek Gon menegaskannya, keyakinannya terdengar dari seseorang."
Dia memukul talenan dengan keras menggunakan pisau, "Aku lelah menunggu ini!! Menunggu kepulangan seseorang setelah berbulan-bulan dan bertahun-tahun kesedihan yang menghancurkan hatiku. Aku membuat seseorang menungguku!" Lalu pintu terbuka, dan suara yang hangat terdengar. Seorang anak kecil yang gemuk masuk, sambil membawa sebuah tanaman.
Anak itu berteriak, "Aku benar-benar menangkap sang penguasa danau! Ayo, kita hormati seluruh pulau untuk ini!" Jin menjawab, "Aku selalu... selalu ingin bersama dengan orang yang aku inginkan. Bersama, selalu!" Anak itu setuju, "ya!" dengan senyum lebar di wajah mereka.
Seekor burung terbang meninggalkan pulau, melewati kota, dan orang-orang di dalamnya. Dimana anak-anak dari mereka dan cucu dari orang lainnya hidup di tempat yang berbeda, saling bertukar senyum. Mereka mungkin adalah anak-anak dari karakter tersebut dan cucu-cucu dari karakter itu. Lalu Burung itu terbang menjauh.
Di latar belakang, muncul sosok mengamati pemandangan tersebut.
(tia/pus)