Berdasarkan penilaian yang dilakukan pada Juni sampai Juli 2023, yang dilanjutkan dengan penjurian pada 18-21 Juli 2023, Kemendikbudristek telah menetapkan nominasi dari lima kategori.
Dari kategori naskah drama ada karya Bilai ciptaan De Galih Mulyadi, Suara Mustaka karya Idham Aulia Syaffansyah hingga naskah drama Api Semenanjung dalam buku kumpulan naskah drama Dilanggar Todak karya Marhalim Zaini.
Kategori novel ada buku Bagaimana Cara Mengurangi Berat Badan karya Amalia Yunus, novel Khudr ciptaan Azri Zakkiyah, novel Yang Menari dalam Bayangan Inang Mati ciptaan Ni Made Purnama Sari, Cara Terampuh Membasmi Nyamuk yang ditulis oleh Triskaidekaman, dan Zaky Yamani lewat novel Kereta Semar Lembu.
Kategori kumpulan Esai Sastra nominasinya diberikan kepada Dewi Anggraini lewat karya Berayun di Antara Keberpihakan dan Autokritik, Faruk H T lewat Politik dan Poetik dalam Sastra dan Film, kumpulan esai sastra Kejahatan Sunyi Merindumu itu Luka karya Marselus Robot, Kaki Kata yang ditulis Nirwan Dewanto, dan Zen Hae lewat karya berjudul Sembilan Lima Empat.
Berikutnya, ada kategori kumpulan puisi yang diberikan kepada Hasan Aspahani lewat karya berjudul Selanjutnya Kau Tahu Apa yang Terjadi dalam Adegan di Film itu, Kedung Darma Romansha karya Tarling Dangdut Diva Pantura, ada juga Tuhan Padi karya Kiki Sulistyo, Lailatul Kiptiyah dengan Kata dan Batu, Mario F Lawi karya Homo Narrans.
Ada kategori kumpulan cerpen yang nominasinya diberikan kepada Agus Dermawan T dengan Odong-Odong Negeri Sulap, Dadang Ari Murtono dengan karya berjudul Cerita dari Brang Wetan, Felix K Nesi melalui kumpulan cerpen Kapten Hanya Ingin ke Dili, Kiki Sulistyo dengan Bedil Penebusan hingga Sony Karsono dengan Sentimentalisme Calon Mayat.
Nantinya, penyerahan penghargaan Sastra 2023 diberikan pada 25 Oktober 2023 dalam gelaran Kongres Bahasa Indonesia XII.
Seperti diketahui, Penghargaan Sastra ini telah dilaksanakan sejak 1979 dan diberikan kepada sastrawan yang memiliki kualitas dan konsisten dalam menghasilkan karya sastra. Hal ini dilakukan sebagai upaya penjaringan karya sastra.
Simak Video "Video: 28 Saksi Diperiksa di Kasus Korupsi Kemendikbudristek, Ada Stafsus Nadiem"
(tia/pus)