Frankfurt Book Fair tahun ini mencapai usia yang ke-75. Di tengah peperangan Hamas dan Israel yang menewaskan ribuan orang, Frankfuter Buchemesse sebagai penyelenggara memastikan posisinya berada di sisi kaum Yahudi dan pro-Israel.
Di tengah konflik tersebut, Salman Rushdie dipastikan hadir dalam FBF 2023. Penulis kelahiran India-Inggris akan menerima Hadiah Perdamaian Perdagangan Buku Jerman, yang setiap tahunnya diberikan kepada sosok yang berkiprah dalam dunia tulis-menulis.
Jelang pembukaan FBF pada 18 Oktober, pengamanan ketat dilakukan di area sekitar penyelenggaraan. Ada berbagai alasan adanya pengamanan ketat, salah satunya dengan kunjungan Salman Rushdie.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Agustus 2022, Salman Rushdie diancam oleh kelompok ekstremis Islam dan diserang dengan pisang saat berada di atas panggung di AS. Gara-gara peristiwa tersebut, ia dirawat sampai menyebabkan mata kanannya buta.
Salman Rushdie juga baru-baru ini mengumumkan bakal menerbitkan buku berjudul Knife yang menceritakan sudut pandang dirinya sebagai objek dari penyerangan.
Dalam surat pernyataan terbuka, Salman Rushdie mengatakan memoar tentang serangan mengerikan yang membuat mata kanannya buta dan tangan kirinya rusak menjadi hal yang tak bisa dilupakan.
"Ini adalah buku yang perlu saya tulis, sebuah cara untuk mengambil alih apa yang terjadi, dan menjawab kekerasan dengan seni," kata Salman Rushdie dilansir dari AP.
Dilansir dari DW, ada banyak topik besar lainnya yang ada di pameran buku yakni kecerdasan buatan, darurat iklim, sampai perjuangan melawan populisme hingga ekstremisme.
Di banyak podium pameran buku - selain membahas kebangkitan partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) Jerman dan perang yang sedang berlangsung di Ukraina - konflik Timur Tengah kemungkinan besar akan menjadi topik diskusi utama.
(tia/pus)