Novelis pemenang penghargaan, Victoria Amelina, meninggal setelah terkena serangan rudal Rusia yang mematikan di sebuah restoran. Area restoran yang sering dikunjungi oleh wartawan dan pekerja media itu berada di wilayah timur Ukraina.
Selama masa invasi Rusia-Ukraina, perempuan berusia 37 tahun itu mendokumentasikan berbagai kejahatan perang. Dia meninggal setelah mengalami luka serius pada serangan di 21 Juni.
PEN America memberikan pernyataan atas duka yang mendalam karena kepergian Victoria Amelina. Teman-teman sesama novelis banyak yang berduka atas kematiannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Begitu banyak buku yang buku ditulis, cerita yang tak terungkap, hari-hari yang tak ada habisnya," kata wartawan Olga Tokariuk.
Sejarawan Ukraina, Olesya Khromeychuk, menambahkan Victoria Amelia telah mendokumentasikan kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia.
"Dia terbunuh dalam kejahatan perang serupa lainnya. Kami menjadi saksi atas kematiannya dan ribuan orang yang terbunuh di Ukraina," katanya.
Menteri Kebudayaan Ukraina, Oleksandr Tkachenko, turut belasungkawa terhadap keluarga Amelina. "Untuk setiap kejahatan di tanah kita, untuk setiap kehidupan yang terputus, dan kata-kata yang tak terucapkan, teroris harus menanggung hukuman terberat," tegasnya.
Serangan yang terjadi pada 27 Juni menewaskan 11 orang dan 61 orang lainnya mengalami luka serius. Mereka terbunuh saat jam makan malam berlangsung, yang menjadi area sibuk di dalam restoran.
Sehari berikutnya, otoritas Ukraina menangkap seorang pria yang dituduh membantu Rusia dalam melakukan serangan.
Amelina lahir di Lviv menerbitkan novel pertamanya The November Syndrome or Homo Compatiens. Bukunya terpilih untuk penghargaan Valeriy Shevchuk dari Ukraina. Dia pun menulis dua buku anak dan mendapatkan penghargaan internasional.
Pada 2017, novelnya Dom's Dream Kingdom menerima penghargaan nasional dan internasional, termasuk penghargaan Kota Sastra UNESCO dan penghargaan sastra Uni Eropa.
Karya-karyanya sukses diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Polandia, Italia, Jerman, Kroasia, Belanda, Ceko, dan Hongaria. Pada 2021, ia mendirikan Festival Sastra New York di kota kecil bernama New York di wilayah Donetsk, di Ukraina.
(tia/mau)