Industri komik Indonesia semakin mendunia. Berbagai Intellectual Property (IP) mendaftarkan hak ciptanya dan berkembang kian pesat, salah satunya Beyondtopia.
Beyondtopia sukses dikenal di pasar Amerika Serikat dengan tampilan yang berbeda. Bukan sekadar komik, namun Beyondtopia menggabungkan antara folkfore atau cerita rakyat dan legenda.
Hal tersebut diungkapkan oleh co-founder Beyondtopia, Bryan Valenza. "Sejak 10 tahun lalu saya ada di industri komik AS, sudah saatnya kembangin IP saya sendiri," ungkapnya saat ditemui di sela-sela jumpa pers Indonesia Comic Con 2023, CGV Central Park, Jakarta Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut keterangan Bryan, konsep awalnya Beyondtopia adalah mengenalkan folkfore Indonesia supaya dikenal mendunia.
"Jadi kami menerbitkan kumpulan cerita folkfore se-Indonesia yang didesain dan re-write disesuaikan dengan target audiens orang Amerika. Nggak terlalu Indo-sentris, yang mau ditonjolkan Indonesia adalah bagian dari dunia," sambung Bryan.
Bryan pun menceritakan ketika merilis volume pertama di pasar AS, sambutannya luar biasa. Dia pun tak menyangka akan mendapatkan apresiasi positif.
"Sangat antusias ada komik Indonesia yang menceritakan folkfore," ungkapnya.
Nantinya di Indonesia Comic Con 2023 yang diselenggarakan akhir pekan, Beyondtopia bakal mengenalkan beberapa project komik ke depannya.
"Tujuan dan visi misi kami di industri komik Indonesia, ingin menjembatani artist-artist (seniman komik) untuk lebih tampil, berkesempatan berkarya di kancah internasional, tentunya dengan link yang kami punya. Sangat memungkinkan bakal ada kolaborasi di antara kedua belah pihak," sambung Bryan.
Sebelumnya, Bryan Valenza merilis komik berjudul Beyondtopia Legends yang mengangkat kisah tentang Si Pitung, Gatotkaca, Bawang Putih, Timun Mas hingga Lutung Kasarung. Namanya dikenal sukses bekerja sama dengan perusahaan seperti Marvel Comics dan DC Comics.
(tia/pus)