Sejak cuitan transfobia JK Rowling merajai Twitter beberapa tahun lalu, ia menjadi sosok tak ramah bagi masyarakat LGBQT. Dia didaulat sebagai tokoh yang antitransgender.
Sebuah organisasi nirlaba bernama Oxfam International menjadi perbincangan usai dituduh memposting sebuah video bertemakan Pride. Dalam video itu ada sosok yang disebut mirip dengan JK Rowling.
Penggambarannya bukan sembarangan, karena novelis sekaligus pencipta Harry Potter itu disebut sebagai 'Terf bermata merah'. Istilah 'terf' ini pertama kali tercatat pada 2008 yang menggambarkan akronim dari feminis radikal-trans eksklusi.
Para kritikus JK Rowling melabelinya sebagai terf karena pandangan kontroversial tentang orang-orang transgender. Meskipun begitu, JK Rowling membantah keras tuduhan transfobia.
Setelah ramai di media sosial, Oxfam International mengklarifikasi perempuan di dalam kartun videonya yang mengenakan lencana terf bukanlah JK Rowling.
"Gambarnya bukanlah JK Rowling," tegas pihak Oxfam International.
Setelah menuai pro dan kontra, Oxfam terpaksa memposting ulang video tanpa karakter pemakai lencana terf.
"Tidak ada niat dari Oxfam atau pembuat video untuk slide ini menggambarkan orang tertentu. Oxfam percaya semua orang harus dapat membuat keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka, menikmati hak-hak mereka, dan hidup bebas dari diskriminasi serta kekerasan," tukasnya.
Sampai sekarang perwakilan JK Rowling tidak memberikan komentar mengenai video tersebut.
JK Rowling dituduh antitransfobia setelah cuitan mengenai 'perempuan menstruasi'. Dia mengatakan perempuan yang tidak dapat menstruasi bukanlah seorang perempuan. Gara-gara hal tersebut, ia mendapat kecaman sampai memunculkan hastag #RIPJKROWLING. Di antara deretan pemain Harry Potter yang mengecamnya, ada Jim Broadbent yang memerankan Profesor Slughorn dalam dua film Harry Potter yang membelanya.
Simak Video "J.K. Rowling Dilaporkan ke Polisi Terkait Transfobia"
(tia/mau)